Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2016. Klub berjulukan I Ducali berprestasi dengan 37 laga tanpa kalah sehingga mampu promosi, walau masih menyisakan sekali laga.
Ya, Parma sukses promosi dari Serie D musim ini ke Lega Pro atau kasta ketiga Liga Italia pada 2016-2017. Bersama delapan klub lain dari sembilan grup, Parma meraih scudetto Serie D dan kembali membuka asa ke Serie A.
Parma turun kasta sampai ke level empat kompetisi Negeri Menara Pisa akhir musim 2014-2015 karena bangkrut. Persoalan keuangan akut membuat klub ini harus menerima konsekuensi besar.
Namun, pengalaman Parma di Serie A bertahun-tahun membuat mereka sangat jemawa di Grup D. Dari 37 kali main semusim, mereka tercatat 27 kali menang dan sisasnya hasil imbang tanpa pernah kalah.
Nilai total mereka sementara 91 atau unggul 17 angka dari tim posisi kedua pool-nya, Altovicentino. Total poin ini memang bukan jadi yang paling bagus dari sembilan grup di Serie D, tetapi catatan mereka lebih baik dari dua klub ’berbau’ Serie A lainnya.
Baca juga:
Selain Parma, ada dua klub eks Serie A yang menjuarai Serie D musim ini yaitu Piacenza dan Venezia. Piacenza berjaya di Grup C dengan nilai 93 dengan rincian hasil laga: 29 menang, enam imbang, plus dua kali tumbang.
Lalu Venezia memimpin Grup D dengan nilai 87. Mereka menang 26 kali dengan hasil imbang sembilan kali serta dua kali tumbang. Parma akan memainkan laga terakhir Serie D musim ini pada Minggu (8/5/2016).
Jika mereka kembali menang atas tuan rumah Sammaurese, maka Parma makin absolut pencapain mereka musim ini. Parma kini ditangani Luigi Apollini, yang merupakan defender Parma medio 1987 sampai 2000.
Pria 49 tahun ini juga bekerja tak sendirian. Dia berada di bawah struktur manajemen Parma yang dipimpin Nevio Scala. Pria yang jadi presiden Parma itu adalah pelatih I Gialloblu medio 1989-1996.