Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sisi Kelam Jamie Vardy

By Ferril Dennys Sitorus - Kamis, 5 Mei 2016 | 12:32 WIB
Penyerang Leicester City, Jamie Vardy, melakukan selebrasi usai membobol gawang Sunderland dalam lanjutan Premier League di Stadium of Light, Minggu (10/4/2016). (LINDSEY PARNABY/AFP )

Keberhasilan Leicester City menjuarai Premier League musim ini tidak terlepas dari penampilan sensasional Jamie Vardy

Bomber jangkung bersuai 29 tahun tersebut menjadi mesin gol The Foxes dengan torehan 22 gol.

Di balik kecemerlangan Vardy, penyerang asal Inggris tersebut ternyata memiliki kebiasaan buruk. Dia sering datang latihan dalam keadaan mabuk dalam awal kariernya di Leicester.

"Dosa" Vardy tersebut diungkapkan Vice Chairman Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha.

Menurut Aiyawatt, Vardy mabuk-mabukan untuk menghilangkan tekanan karena transisi sulit yang dijalani.

Sebelum bergabung dengan Leicester empat tahun lalu, Vardy bermain di klub kecil yakni Fleetwoddtown yang bermain di kompetisi Conference Premier League.

Baca Juga:

Leicester kemudian menjadikan Vardy pemain termahal non-liga dengan menggelontorkan 1,26 juta euro.

Naik 3 tingkat dalam starata kompetisi sepak bola Inggris membuat Vardy tertekan. Terlebih, nilai transfer dia yang cukup besar.

"Dia datang dari kasta paling bawah yang akhirnya menyebabkan dia mulai meminum minuman keras setiap hari. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Srivaddhanaprabha kepada The Sun.

Srivaddhanaprabha kemudian berbicara dengan Vardy soal kebiasaan buruknya. Usaha Srivaddhanaprabha pun tidak sia-sia karena Vardy mampu bangkit.

"Saya berbicara dengan dia. Saya bertanya,'apakah kamu ingin kariermu berakhir seperti ini? Apakah kamu ingin seperti ini terus?' Dia kemudian mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam hidupnya. Dia tidak pernah mendapatkan uang banyak seperti ini," tuturnya.

"Saya bertanya kepada dia,'apa impianmu? Seharusnya bagiamana kehidupan Anda? Berpikirlan apa yang bisa kamu lakukan untuk klub. Saya berinvestasi dengan kamu. Apakah kamu memiliki sesuatu untuk balasannya? Setelah itu, dia berhenti minum dan mulai bekerja keras dalam latihan," katanya.