Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peran kiper Zenit St. Petersburg, Mikhail Kerzhakov, cukup krusial ketika Zenit mengalahkan CSKA Moskva di final Piala Rusia 2016 yang diselenggarakan di Stadion Kazan Arena, Rusia, Senin (2/5/2016), dengan skor 4-1.
Ya, Mikhail Kerzhakov mampu menahan gempuran CSKA yang sempat mendominasi permainan di awal babak kedua dan tetap tenang walau CSKA sempat menyamakan kedudukan sebelum turun minum.
"Saya sempat merasa sangat tegang setelah babak pertama usai karena CSKA berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Namun, saya yakin bahwa kami akan menyulitkan mereka di babak kedua," ucap Mikhail Kerzhakov.
Adalah Aleksandr Kokorin yang mengubah keadaan menjadi 2-1 di menit 55 sehingga Zenit berbalik unggul. Keunggulan Zenit disempurnakan oleh gol Hulk di menit 63 dan Artur Yusupov di menit 69 sehingga Zenit menang dengan skor 4-1 atas CSKA di final Piala Rusia 2016.
"Saya sudah tahu bahwa saya akan bermain di final sejak kemenangan kami di semifinal. Karena itu, saya mempersiapkan diri ke laga ini dengan berlatih. Saya memang sangat menantikan momen final ini," tutur pemain dengan tinggi 188 cm ini.
Bagi Kerzhakov, titel juara Piala Rusia ini merupakan gelar pertama sepanjang kariernya di sepak bola profesional.
"Saya berharap bahwa trofi ini bukan yang terakhir bagi saya. Saya sangat senang. Apalagi, saya bermain di final untuk memenangkan trofi ini," tutur adik dari penyerang Rusia, Aleksandr Kerzhakov ini.
Mikhail Kerzhakov, 29 tahun, yang merupakan pemain jebolan akademi Zenit pun tak bisa melupakan momen mengangkat trofi Piala Rusia setelah Zenit memastikan diri menjadi juara.
"Trofi itu memang berat, tapi saya bukanlah orang lemah!" ucap Kerzhakov sambil tertawa.
"Bahkan, saya suka minum sampanye dari trofi Piala Rusia. Padahal, sejujurnya saya sangat tidak suka sampanye," ujar Kerzhakov.
"Tapi, saya pikir sampanye itu adalah sampanye terenak yang pernah saya minum karena saya meminumnya dari trofi Piala Rusia," tutur Kerzhakov.