Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Van Gaal: Man United Berharap Terlalu Banyak

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 3 Mei 2016 | 18:34 WIB
Manajer Manchester United, Louis van Gaal (kanan), berjabat tangan dengan juru taktik Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, dalam pertandingan Premier League di Stadion White Hart Lane, London, Inggris, 10 April 2016. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Pelatih Manchester United, Louis van Gaal, merasa tekanan dari manajemen klub terlalu berat bagi dirinya dan pemain. Padahal, Man United masih dalam proses transisi.

Van Gaal adalah pelatih kedua Man United sejak Sir Alex Ferguson meninggalkan klub tersebut. Dia dipilih menggantikan David Moyes.

Melatih Manchester United bukan pekerjaan mudah untuk peramu taktik asal Belanda tersebut.

"Kami harus memenuhi ekspektasi klub terbesar di dunia. Harapan pihak klub ke kami terlalu tinggi. Tidak mudah menghadapinya, karena kami dalam masa transisi," kata Van Gaal.

Baca Juga:

Secara terbuka, mantan pelatih FC Bayern Muenchen tersebut juga menyebutkan pengaruh media terhadap harmoni dalam skuatnya.

Pemberitaan pers terhadap kepemimpinannya di skuat Setan Merah dianggap Van Gaal membuat suasana ruang ganti menjadi tidak nyaman.

"Selama enam bulan, media memberitakan bahwa saya akan dipecat. Saya tidak masalah dengan berita seperti itu, tetapi tidak dengan para pemain," kata Van Gaal.

Selama beberapa waktu, jabatan Van Gaal di Man United memang rentan dengan isu pemecatan. Rumor bahwa dia akan digantikan Jose Mourinho datang silih berganti.

"Para pemain saya membaca berita setiap hari. Menurut Anda, bagaimana mereka bisa mendengarkan saya, kalau saya digambarkan seperti pecundang? Padahal saya bukan pecundang. Saya salah satu pelatih terbaik dunia," ucap Van Gaal lagi.