Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perdana Menteri Italia, Mattteo Renzi, ikut bangga atas pencapaian Claudio Ranieri bersama Leicester City pada musim ini.
Ranieri sukses mengantarkan Leicester yang musim lalu berstatus tim nyaris terdegradasi menjadi juara Premier League pada musim ini. Dia pun meneruskan sukses pelatih Italia di ranah Inggris.
Baca Juga:
Dalam usia 64 tahun, Ranieri menjadi pelatih Italia ketiga yang berhasil mengantarkan timnya menjuarai Premier League. Dia mengikuti jejak Carlo Ancelotti bersama Chelsea (2009-2010) dan Roberto Mancini di Manchester City (2011-2012).
Keberhasilan pelatih Italia di Negeri Ratu Elizabeth itu juga bikin bangga Renzi. Perdana Menteri Italia itu lantas berkicau di akun Twitter pribadinya.
"Kejutan luar biasa sepanjang sejarah sepak Inggris dipimpin oleh orang Italia. Luar biasa Leicester City. Selamat Ranieri," kicau Renzi.
La più grande impresa della storia del calcio inglese l'ha guidata un italiano. Grande @LCFC. Grandissimo mister Ranieri. #pazzesco
— Matteo Renzi (@matteorenzi) May 2, 2016
Leicester memastikan diri menjadi juara Premier League setelah Tottenham Hotspur bermain imbang 2-2 di kandang Chelsea, Senin (2/5/2016) atau Selasa dini hari WIB.
Tottenham mengumpulkan 70 poin dari 36 pertandingan. Dengan dua laga tersisa, tak mungkin bagi The Spurs untuk mengejar selisih 7 angka dari sang juara.