Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ranieri Lepas Status 'Mr. Runner-up'

By Ferril Dennys Sitorus - Selasa, 3 Mei 2016 | 08:04 WIB
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mendampingi anak asuhnya dalam laga Premier League kontra Manchester United di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, 1 Mei 2016. (OLI SCARFF/AFP)

Claudio Ranieri akhirnya merasakan gelar Premier League setelah Leicester City memastikan juara musim ini.

Kepastian The Foxes menjadi kampiun menyusul hasil imbang yang diraih Tottenham Hotspur saat bertandang ke markas Chelsea, Senin (2/5/2016) atau Selasa dini hari WIB.

Sempat unggul 2 gol terlebih dulu berkat gol Harry Kane (35') dan Heung-Min Son (44), Spurs dipaksa bermain imbang 2-2. Gol The Blues ditorehkan Gary Cahill (58') dan Eden Hazard (83').

Hasil tersebut membuat Leicester yang berada di puncak klasemen dengan mengoleksi 77 poin unggul 7 poin dari Spurs dengan 2 laga tersisa.

Gelar ini tentu sangat berarti banyak bagi Ranieri yang sebelumnya selalu lekat dengan sebutan Mr Runner-up.

Pelatih asal Italia seperti mewujudkan dongeng dan mengubah Leicester yang nyaris terdegradasi pada musim lalu menjadi kampiun pada musim ini.

Dia pun berhasil memperpanjang dominasi pelatih asing yang menjuarai Premier League. Pelatih berusia 64 tahun tersebut merupakan pelatih asing ke-8 sejak Liga Inggris berubah nama menjadi Premier League pada 1992.

Di jajaran pelatih asing khususnya Italia, Ranieri menjadi pelatih ke-3 yang merengkuh gelar juara Premier League. Sebelumnya, Carlo Ancelotti (Chelsea) dan  Roberto Mancini (Manchester City) lebih dulu merasakan gelar yang sama.


Bila ditelaah lebih jauh, Ranieri menjadi pelatih tertua yang mengangkat gelar Premier League di usia 64 tahun. Pada usia yang memasuki senja tersebut, Ranieri untuk kali pertama meraih juara di top divisi. 

Sebelumnya, dia hanya mampu meraih gelar-gelar minor bersama Cagliari (Serie C1), Fiorentina (Serie B), dan AS Monaco (Ligue 2), plus sejumlah kompetisi berbasis turnamen, bukan liga.