Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejutan besar terjadi pada babak perempat final Kejuaraan Asia yang berlangsung di Wuhan Sports Center, Jumat (30/4/2016). Pada fase ini, dua ganda putri unggulan China tumbang.
Hingga babak perempat final, China mempunyai dua wakil pada nomor tersebut yakni unggulan kedua Luo Ying/Luo Yu dan unggulan keempat Tian Qing/Zhao Yunlei.
Namun, kedua pasangan tersebut harus menelan pil pahit setelah dikalahkan lawan masing-masing, yang ironisnya, bukan pemain unggulan.
Luo/Luo tersingkir setelah melewati pertarungan rubber game melawan wakil Jepang, Naoko Fukuman/Kurumi Yonao, 20-22, 21-18, 14-21.
Sementara itu, Tian/Zhao kalah dua gim langsung dari pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hee, 18-21, 10-21.
Bagi China, hasil ini merupakan rapor terburuk yang pernah mereka catatkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Sejarah mencatat, selama rentang 2006-2015, ganda putri selalu tampil sebagai juara.
Terakhir kali China gagal naik podium kampiun ialah pada 2005. Kala itu, Lee Hyo-jung/Lee Kyung-won (Korea) menjadi ganda putri terbaik se-Asia.
Bagi Indonesia, kegagalan China berarti kans untuk menjadi juara bagi pasangan ganda putri Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii semakin terbuka.
Rekor pertemuan Nitya/Greysia dengan ganda putri-ganda putri Jepang dan Korea Selatan tercatat relatif lebih baik dibandingkan kala bertemu wakil China.
Pada babak semifinal yang berlangsung hari ini, Nitya/Greysia akan menjumpai Fukuman/Yonao.
Di atas kertas, peluang Nitya/Greysia sangat bagus. Pasangan yang menempati unggulan ketiga itu sudah unggul 5-1 atas Fukuman/Yonao.
Jika mampu melewati hadangan Fukuman/Yonao, Nitya/Greysia akan bertemu antara Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dan Chang/Lee pada babak final.
Rekor pertemuan Nitya/Greysia dan Matsutomo/Takahasahi cukup berimbang yakni 2-3. Mereka seharusnya menjalani pertemuan keenam pada final Singapura Terbuka, 17 Maret kemarin.
Namun, pertemuan tersebut batal terwujud karena Matsutomo tidak bisa bertanding akibat cedera ankle yang didapat saat bermain pada laga semifinal.
Rekor lebih baik dicatatkan Nitya/Greysia atas Chang/Lee. Bertemu empat kali, Nitya/Greysia unggul 3-1.
Terakhir, mereka mengalahkan Chang/Lee 21-16, 18-21, 21-18 pada babak perempat final Malaysia Terbuka 2016.