Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keceriaan dan kegembiraan diperlihatkan para penggawa Persik Kediri menyambut bergulirnya ISC B pada 30 April mendatang. Meskipun habis menyelesaikan sesi latihan pagi hampir selama dua jam di Stadion Brawijaya Kediri, wajah Harianto dkk tampak segar.
Penggawa Tim Macan Putih pantas bahagia dan bersemangat menjelang turnamen yang digelar PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) ini. Maklum, selama ini mereka tak ikut mencicipi ‘kue’ beberapa turnamen besar berhadiah total miliaran rupiah mulai Piala Presiden hingga Piala Bhayangkara.
Tak hanya itu, Persik bersolek dan mengubah wajahnya bak etalase yang menarik hati. Persik resmi mengontrak Mahyadi Panggabean, Fauzi Toldo, Harianto, Kusnul Yuli, M Fatchul Ichya, Slamet Sampurno, M Fachrudin, Wimba Stan, Agung Suprayogi, Dodok Anang, hingga Supriadi.
"Sebagai pemain yang menggantungkan hidup dari bermain bola, TSC B seperti air segar di tengah padang pasir. Kami bukan hanya butuh penghasilan, tetapi juga pertandingan panjang untuk mengasah kemampuan kami dengan jaminan kesejahteraan yang bagus," kata Mahyadi.
Kapten Harianto berpendapat serupa. "Kami sempat pasrah dan apatis dengan masa depan Persik setelah klub ini menyatakan vakum dan mundur dari kompetisi yang lalu," ujarnya.
Tantangan ke depan Persik tentu agar tak sekadar menjadi etalase. Kendati tim jawara Liga Indonesia 2003 dan 2006 itu kini diperkuat beberapa pemain eks LSI, beberapa di antaranya baru bergabung tak sampai sepekan menjelang turnamen.
Mahyadi misalnya, baru tiba di Kediri pada Senin (25/4/2016) dan langsung bergabung dalam sesi latihan keesokan paginya. Bahkan pelatih Kas Hartadi pun baru resmi diserahi mandat pada awal pekan. Tak ayal, dalam komunikasi dengan BOLA, eks komandan Sriwijaya FC dan PBFC ini menyebut dirinya bak pesulap yang bertugas membangun tim dalam waktu teramat singkat.
Bukan berarti ia pesimistis. "Dengan materi pemain yang ada di tim, saya yakin Persik bisa melangkah ke babak tertinggi. Namun, kami harus lebih dulu bersatu padu untuk meraih cita-cita itu. Dengan prestasinya di masa lalu, sudah seharusnya Persik berada di level tertinggi sepak bola nasional. Itu pula alasan saya melatih Persik," katanya. (tot/drew)