Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
330 hari. Angka tersebut menandakan durasi menghilangnya Jack Wilshere dari lapangan hijau akibat bekapan cedera betis terhitung sejak 30 Mei 2015.
Penulis : Indra Citra Sena
Wilshere kembali bermain untuk Arsenal pada 10 menit terakhir pertandingan kontra Sunderland, Minggu (24/4/2016), yang berujung imbang tanpa gol. Kontribusinya pun tak banyak mengingat ia cuma melakukan 13 sentuhan dan delapan kali sprint.
Kendati begitu, penampilan perdana Wilshere pasca-cedera mendapatkan sambutan luar biasa dari publik Inggris, yang memang mengharapkan sang pemain bisa pulih tepat waktu sebelum sepak mula Euro 2016.
Alasannya, Inggris membutuhkan tenaga Wilshere dalam upaya mengejar prestasi tinggi di Prancis. Akurasi operan kelas wahid plus kemahiran memainkan penguasaan bola merupakan modal utama gelandang sentral berusia 24 tahun ini.
Pameran kehebatan Wilshere tampak ketika ia membela Inggris pada Kualifikasi Euro 2016. Dari lima kesempatan bertanding, ia berhasil mengantongi predikat man of the match sebanyak empat kali.
Aksi paling spektakuler terjadi dalam pertandingan melawan Slovenia, 14 Juni 2015. Wilshere membukukan dua gol, di mana salah satunya berupa sepekan jarak jauh, yang notabene adalah senjata rahasia milik jebolan akademi sepak bola Arsenal ini.
Kualitas Wilshere beberapa kali mengundang komentar positif dari sejumlah kalangan. Arsene Wenger menyebut ia memiliki teknik individual khas Spanyol dengan semangat juang khas Inggris, sedangkan Xavi Hernandez menganggapnya sebagai pilar masa depan The Three Lions.
Tak mengherankan bila pelatih Inggris, Roy Hodgson, dikabarkan telah menyiapkan satu tempat baginya di skuat Euro 2016. Akan tetapi, hal tersebut baru berlaku dengan syarat Wilshere benarbenar fit 100 persen.
Syarat itu mengharuskan Wilshere berpacu melawan waktu serta memaksimalkan tiga partai pamungkas Premier League versus Norwich (30/4), Manchester City (8/5), dan Aston Villa (15/5) buat mengembalikan bentuk permainan terbaiknya.