Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim Valencia sudah pasti berakhir. Secara realistis dan matematis sudah bisa dibilang begitu. Kompetisi La Liga 2015/16 menyisakan tiga partai lagi, tapi Valencia sudah tak punya kepentingan apa pun.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Hasil imbang 2-2 kontra Getafe akhir pekan lalu yang menjadi penyebabnya. Valencia cuma bisa menambah satu poin.
Di sisi lain, Sevilla menang 2-0 di laga derbi Andalusia melawan Real Betis. Sementara itu, Athletic Bilbao meraih hasil imbang 2-2 melawan Levante.
Bilbao dan Sevilla adalah dua tim yang berada di atas Valencia di klasemen. Bilbao di peringkat ke-6 dengan 55 poin alias beda 11 poin dari Valencia di peringkat delapan.
Dengan menguasai peringkat ke-6 sampai saat ini, Bilbao adalah pemilik tempat terakhir ke ajang antarklub Eropa musim depan: Liga Europa.
Posisi ini menjadi incaran serta harapan terakhir Valencia, yang musim ini menjalani salah satu periode terburuk dalam rentang beberapa tahun.
"Saya mengerti jika orang mulai bilang musim ini adalah kegagalan besar. Kami sendiri, para pemain, yang pertama mengakui hal itu. Kami tak menutup-nutupi situasi tersebut," ucap penyerang Alvaro Negredo di Marca.
Tak ada kompetisi antarklub Eropa, tidak khawatir pula soal ancaman degradasi karena mereka sudah aman.
Valencia menjalani tiga laga sisa tanpa beban dan harapan. Namun, beban dan harapan itu justru ada di pundak para lawan mereka di tiga pertandingan sisa: Villarreal, Real Madrid, dan Real Sociedad.
Khusus buat Villarreal dan Madrid, mereka masih memiliki kepentingan yang relatif sangat besar.
Villarreal masih berharap bisa mengamankan tempat finis di zona Liga Champion.
Villarreal (61 poin) masih belum aman dari kejaran Celta Vigo (57) di posisi kelima. Valencia bisa menjadi mimpi buruk Villarreal buat mewujudkan ambisinya.
Duel berikut lebih krusial lagi karena statusnya memperebutkan titel juara. Madrid berambisi menjadi kampiun La Liga 2015/16.
Madrid harus memenangi semua pertandingan sisa dan Valencia bisa menjadi pengganjal nasib Madrid memenuhi impian juara.
"Kami hanya ingin menatap laga demi laga ke depannya. Belum waktunya memikirkan Madrid," kata penyerang Paco Alcacer.
"Musim ini kami benar-benar tak melakukan hal yang bagus. Pelatih memilih pemain, tapi tanggung jawab di atas lapangan itu ada di tangan pemain," ungkap sang penyerang lagi.
"Kami mengambil keputusan dalam pertandingan, dan kalau keputusan itu keliru, kami, para pemain, yang memang harus bertanggung jawab," lanjutnya.
[video]https://video.kompas.com/e/4862495447001_ackom_pballball[/video]