Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ajang pengganti Liga Super Indonesia (LSI) siap bergulir mulai Jumat, 29 April, dengan nama Kejuaraan Sepak Bola Torabika/Torabika Soccer Championship (TSC). Lantas, apa yang menjadi perbedaan antara LSI dan TSC?
Penulis: Kukuh Wahyudi
Pemilik : PT Gelora Trisula Semesta
Operator: PT Gelora Trisula Semesta
Peserta: 18
Format: Kompetisi Penuh Satu Wila yah
Sistem: Kandang dan Tandang
Durasi: 8 bulan (April -Desember )
Jadwal: Sekali Kandang -Sekali Tandang
Degradasi dan Promosi: Tidak Ada
Pemain Asing: 3 Non-Asia + 1 Asia
Verifikasi Pemain Asing: Tidak Ada
Status Indonesia yang terkena sanksi membuat kedatangan pemain asing di Indonesia tak menjadi soal utama.
Maka, tidak ada proses verifikasi untuk mereka, seperti ketentuan strata kompetisi sebelumnya dan soal International Transfer Certificate (ITC).
Budgeting Cap: Ada
Untuk menjaga kestabilan keuangan klub, PT GTS memberlakukan batas minimum belanja pemain sebesar Rp 5 M dan batas maksimum Rp 10 M, kecuali terkait ketentuan marquee player.
Sanksi Klub: Ada
Kontribusi Komersial (Subsidi): Rp 5 Miliar
Pembayaran dilakukan setiap bulan selama delapan bulan.
Pendapatan Ekstra: Ada
Di TSC, klub akan mendapatkan tambahan pemasukan yang dikaitkan dengan posisi rating TV mereka selama satu musim dan rangking klasemen akhir.
Bila dirata-ratakan, setiap klub bakal mendapatkan tambahan Rp5 M lagi dari sumber ekstra ini
Pengelolaan Sponsor: Semi-Sentralistik
Untuk partner klub di kostum merupakan hak klub sepenuhnya. Tapi partner di e-board stadion sebagian akan dikelola oleh PT GTS agar klub yang sulit mendapatkan sponsor mendapatkan bantuan.
Komisi Yudisial: PT Gelora Trisula Semesta
Selain Komisi Banding, Komisi Disiplin, Komite Wasit, PT GTS memunculkan Komisi Komersial dan Sponsor.
Perangkat Pertandingan: PT Gelora Trisula Semesta
PT GTS memberikan kesempatan kepada 18 klub peserta untuk mengerucutkan 24 wasit yang akan memimpin pertandingan.
Hadiah Juara: Rp3 Miliar