Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Air mata bahagia Salgea Saptania Fransisca tumpah di di Lapangan Bulutangkis GOR Sudirman, Surabaya, Senin (25/4/2016). Pebulutangkis asal Sidoarjo ini, tak menyangka bisa lolos dalam Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.
Wajar jika Selgea tak bisa menahan tangisan bahagia. Maklum, di babak penentuan saat beradu akurasi pukulan drop-shot melawan Rahma Elvira Jowitasari asal Mojokerto, Salgea kalah karena Rahma berhasil memasukkan empat shuttlecock ke keranjang.
Namun, perjalanan Salgea yang tak mampu memasukkan satu pun shuttlecock ternyata tak menutup peluangnya lolos. Sebaliknya, tim pencari bakat justru memberinya kejutan berupa 'super tiket' di dalam tasnya.
"Saya sudah pasrah mengira tidak lolos karena tidak berhasil memasukkan shuttlecock ke keranjang. Ternyata di dalam tas saya ada super tiket. Saya terkejut, tetapi senang sekali karena ingin menjadi pemain hebat dan juara dunia," kata Salgea.
Rasa syukur juga diungkapkan ayah Salgea, Djoko Suwoyo, yang telaten mengantar anaknya menjalani audisi selama tiga hari. "Alhamdulillah akhirnya lolos. Ini tak terduga. Sekarang kami akan memikirkan bagaimana ke Kudus nanti," kata Djoko semringah.
Dari total jumlah atlet yang lolos, 12 di antaranya mendapatkan super iket, yakni finalis U-13 putri, finalis U-15 putri, semifinalis U-13 putra dan semifinalis U-15 Putra.
Selain itu, ada sembilan atlet yang lolos setelah mendapat super tiket pilihan tim pencari bakat.
Sembilan pemain tersebut lolos bukan berdasarkan hasil turnamen, namun murni pengamatan tim pencari bakat yang melihat potensi mereka.
Semula tim pencari bakat hanya memilih delapan super tiket lewat jalur ini. Namun, ada dua atlet yang harus bersaing pada babak penentuan, yaitu Rahma dan Salgea.