Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Felipe Melo Nyaris Jadi Pembunuh

By Ferril Dennys Sitorus - Senin, 25 April 2016 | 21:30 WIB
Gelandang Internazionale, Felipe Melo, beraksi saat Internazionale bertemu AC Milan di stadion Giuseppe Meazza, Milan, 13 September 2015. (MARCO LUZZANO/GETTY IMAGES)

Sepak bola sering menjadi jalan yang mengubah kehidupan sebagian besar pemain untuk menjadi lebih baik.

Hal itu dibuktikan Felipe Melo. Gelandang Inter Milan tersebut mengaku bahwa dirinya mungkin hidup dalam kejahatan seandainya gagal menjadi pesepak bola.

Terlebih, Melo mengaku bahwa ia lahir dari keluarga sederhana. Namun, kerja keras Melo untuk menjadi pemain akhirnya tidak sia-sia.

"Ayahku sering bekerja 2 giliran waktu agar kami tetap hidup dan saya banyak berkorban. Hanya baru-baru ini saya mulai menyadari betapa pentingnya pengorbanan tersebut. Saya tidak akan berada di mana saya sekarang tanpa mereka," kata Melo kepada SKY.

Selain itu hidup dalam keluarga sederhana, Melo juga mengaku dibesarkan di dalam perkampungan kumuh.

"Banyak obat-obatan dan senjata. Terkadang setelah saya kembali dari berlatih, saya menemukan salah rekan meninggal. Aku harus memilih antara sepak bola dan hidup dalam kriminal," tuturnya.

Melo pun membuat pilihan tepat dengan menjadi pemain sepak bola. Pemain kelahiran Brasil tersebut cukup sukses dalam kariernya setelah membela klub-klub besar Eropa diantaranya Juventus, Galatasaray, dan Inter Milan.

"Sepak bola sangat penting bagi saya. Seandainya tidak menjadi pesepak bola, saya menjadi pembunuh," tuturnya.

[video]https://video.kompas.com/e/4859665010001_ackom_pballball[/video]