Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ahsan/Hendra Paling Memungkinkan Lolos ke Olimpiade Rio 2016

By Senin, 25 April 2016 | 13:37 WIB
Pasangan ganda putra nasional, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan,saat menjalani pertandingan babak pertama Malaysia Terbuka 2016 kontra Li Junhui/Liu Yuchen (China) di Malawati Stadium, Shah Alam, Rabu (6/4/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Peringkat pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuat mereka lolos ke Olimpiade Rio. Berdasarkan data Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Ahsan/Hendra berada di peringkat ke dua race to Rio.

Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengatakan bahwa peluang menuju Olimpiade Rio 2016 terlalu tipis bagi ganda putra lain, yakni Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

"Pada kejuaraan Asia, poin yang dimiliki Ahsan/Hendra bisa bertambah. Angga/Ricky juga masih berpeluang berada di peringkat delapan besar dunia, tetapi semua masih bergantung pada hasil permainan dari negara lain," kata Herry kepada JUARA.

Berdasarkan aturan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada nomor ganda, sebuah negara hanya bisa mengirimkan dua wakil, jika ada dua pasangan yang ada di peringkat delapan besar.

Selain yang memenuhi persyaratan itu, sebuah negara hanya bisa mengirimkan satu wakil.

Saat ini pasangan ganda putra yang peringkatnya mendekati Ahsan/Hendra adalah Angga/Ricky, tetapi untuk memastikan lolos ke Olimpiade Rio cukup berat karena saat ini mereka berada di peringkat ke-10 dunia.

Sementara itu, pasangan Kevin/Gideon berada pada peringkat ke-14 dunia.


Pasangan ganda putra Indonesia, Angga Pratama (kiri)/Ricky Karanda Suwardi, berpose di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Jumat (26/2/2016).(RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS.COM)

"Kondisi tersebut Herry cukup berat untuk mendukung keduanya bisa melaju ke Olimpiade," ujar Herry.

"Saya tetap memberi kepercayaan kepada anak didik saya. Apa pun dapat terjadi di lapangan, kemungkinan mereka menang tetap ada. Walaupun saya memang merasa hal itu cukup berat," kata Herry.

Kejuaraan Asia yang digelar di Wuhan, China pada 26 April-1 Mei merupakan turnamen penutup untuk penghitungan poin Olimpiade.

Menurut Herry, gelar juara pada turnamen tersebut memang dapat membantu menaikkan peringkat, tetapi secara keseluruhan tetap harus melewati penghitungan yang ketat dan detail.

"Menurut penghitungan saya bersama tim, kemungkinan sangat tipis karena perbandingan untuk mencapai posisi delapan besar dunia terlampau jauh," tutur Herry.

Menang dalam ajang superseries dapat menambah sebanyak 9200 poin, namun terkadang pemain tidak bisa mendapat poin penuh karena harus dipotong dengan jumlah poin terkecil yang dimiliki pemain pada turnamen lain.


Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jumat (26/2/2016).(RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS.COM)

Herry mengakui bahwa proses penghitungan poin tidak dapat sembarang diprediksi karena patokan penghitungan nilai tidak hanya pada satu negara, melainkan keseluruhan negara yang menjadi peserta.

"Selain itu tidak bisa hanya difokuskan pada pencatatan poin pemain kami saja, tetapi juga penting untuk memantau perkembangan poin milik negara lain," kata Herry.

Terkait target realistis bagi ketiga pasangan ganda putra dalam kejuaraan Asia, Herry mengatakan untuk bisa menembus semifinal.

"Kejuaraan Asia ini terhitung lebih sulit dibanding kejuaraan Eropa karena lawan-lawan tangguh ada di Asia, yakni China, Korea, Jepang, dan Malaysia. Persaingan ketat ada disana," ucap Herry.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P