Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sekitar satu tahun yang lalu, sejumlah pihak menjadikan Claudio Ranieri sebagai bahan "olok-olokan". Mereka meyakini prestasi Leicester City di tangan Ranieri tak akan lebih baik.
Selama ini, Ranieri dicap sebagai pelatih kelas gurem. Setelah gagal di Chelsea, pria asal Italia itu juga mendulang hasil minor kala menukangi Juventus, AS Roma, Internazionale Milan, AS Monaco, dan tim nasional Yunani.
"Titik terendah" Ranieri adalah saat timnas Yunani asuhannya menelan kekalahan 1-2 dari negara kecil sekelas Kepulauan Faroe, dalam laga kualifikasi Piala Eropa 2016.
Tak pelak, nama Ranieri pun menjadi bahan ejekan. Pasalnya, selama ini Kepulauan Faroe kerap menjadi bulan-bulanan tim sepak bola negara besar Eropa.
Kemudian, pada awal musim 2015-2016, Ranieri menerima tawaran sebagai manajer Leicester. Komentar negatif seputar Ranieri masih belum hilang.
Bahkan, legenda Leicester dan timnas Inggris, Gary Lineker, pernah memprediksi bahwa Ranieri akan membuat The Foxes, julukan Leicester, terdegradasi ke Football League Championship.
Akan tetapi, Ranieri ternyata mampu membuktikan kapasitasnya. Para pengoloknya pun kini harus bersiap-siap menjilat ludahnya sendiri, termasuk Lineker.
Setelah meraih kemenangan 4-0 atas Swansea City di Stadion King Power, Minggu (24/4/2016), Leicester semakin dekat ke tangga juara Premier League.
Saat ini, Leicester berada di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin atas Tottenham Hotspur yang menempati urutan kedua. Sementara itu, Premier League tinggal menyisakan tiga laga.
Publik pun kini mendukung Ranieri. Hal itu dapat dilihat dari komentar para pengguna Twitter berikut ini.
Honestly, football is the greatest sport in the world. Love the Premier League. Love Ranieri.
— BringRegalToSD (@HEELcolgan) April 24, 2016
Man management dan cara motivasinya Ranieri keren. Thierry Henry barusan ngomong dia sampai pengen batal pensiun, main lagi buat Ranieri xD
— Nathan P. Suwanto (@NathanSuwanto) April 24, 2016
Kalo sistem sudah bagus, sapa aja yg maen tetep bagus. Sistem terbentuk berkat konsistensi taktik. Ranieri.
— Penunggu Tribun (@joretni) April 24, 2016
It's impossible not to love Claudio Ranieri. What a man
— Johan (@J_Rossonero) April 24, 2016
Kalau Leicester menang liga, Ranieri boleh tunjuk dia punya jari tengah dekat semua team yang berbelanja besar dalam EPL.
— ⚡ameer⚡ (@AmeerShahrizal) April 24, 2016
It's Claudio Ranieri's world, we're all just living in it.
— b (@GedionsBarber) April 24, 2016
Leicester. Nothing but the outmost respect. And Ranieri. What a fantastic manager and man.
— Robin Bylund (@robinbylundLFC) April 24, 2016
If you don't love Claudio Ranieri, your either an idiot or a Tottenham fan, he's like everyone's favourite uncle! #lcfc #supersunday
— Mark Wright (@MarkWright83) April 24, 2016
Ranieri is the one reason I want Leicester to win the league
— Danny Holland (@dannyhollandCFC) April 24, 2016
I think everybody has fallen a little in love with Claudio Ranieri
— Jason Ashford (@jasonashford89) April 24, 2016