Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kurniawan DY Masih Enggan Bicara Laga Vs Calcio Legend

By Lariza Oky Adisty - Minggu, 24 April 2016 | 23:20 WIB
Mantan penyerang timnas, Kurniawan Dwi Yulianto, saat menghadiri MILO Football Championship, Bandung, pada Minggu (13/3/2016) (BUDI KRESNADI/BOLA/JUARA.NET)

Kurniawan Dwi Yulianto (39) masuk ke dalam skuat Primavera-Baretti yang akan bertanding melawan legenda-legenda Serie A di Jakarta pada 21 Mei 2016. Namun, dia tidak banyak mengungkapkan persiapannnya menghadapi laga tersebut.

Kurniawan DY merupakan bagian dari anggota Primavera dan Baretti, dua tim yang berisikan pemain-pemain muda Indonesia yang dikirim ke Italia pada 1994 dan 1996.

Selain Kurniawan, nama-nama lain yang juga masuk ke dalam rencana skuat Primavera-Baretti adalah Kurnia Sandy, Yeyen Tumena, Bima Sakti, Alexander Pulalo, Bejo Sugiantoro, Supriyono, dan Indriyanto Nugroho.

Namun, Kurniawan belum mau merinci persiapan menghadapi para pemain legendaris yang disebut Calcio Legend tersebut.

"Nantilah soal itu," kata Kurniawan seusai melatih di ajang MILO Football Clinic Day di Lapangan Simprug, Jakarta, Minggu (24/4/2016).

Mantan penyerang Persija tersebut pun mengaku tidak ada pemain eks Serie A yang dia tunggu secara khusus.

"Kalau sekarang, sikap saya biasa saja ke para pemain itu. Mungkin kalau dulu waktu masih aktif bermain saya mengidolai beberapa pemain, sekarang sih ya sudahlah," ujar Kurniawan.

Raut wajahnya terlihat lebih antusias ketika berbicara tentang ajang pembinaan bibit pemain seperti yang dia lakukan pada Minggu siang tersebut.


Para peserta Milo Football Clinic Day unjuk kebolehan dalam coaching clinic di Lapangan Simprug, Jakarta, Minggu (24/4/2016).(DOK. IMAGE DYNAMICS)

"Walau kondisi sepak bola Indonesia sekarang seperti ini, pembinaan pemain usia akar rumput tetap harus berjalan," kata Kurniawan.

Menurut Kurniawan, berlatih sepak bola bukan hanya berguna jika seorang anak ingin menjadi atlet. Banyak manfaat yang bisa dipetik dalam latihan sepak bola.

"Mereka bisa berlatih sportivitas dan kepemimpinan. Bisa menjadi pesepak bola profesional mungkin hanya menjadi bonus. Namun, apa yang didapat dalam latihan itu bermanfaat sepanjang hidup," ujar Kurniawan.

Dia pun gembira melihat animo peserta coaching clinic hari itu. Menurut Kurniawan, para murid-murid cilik antusias mengikuti sesi latihan yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut.

"Luar biasa melihat mereka datang untuk latihan. Bahkan, ketika saya tanya apakah mereka mau latihan seperti ini lagi, mereka kompak menjawab mau," kata Kurniawan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P