Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bermain sebagai Gelandang, Justifikasi Membawa Rooney ke Piala Eropa?

By Firzie A. Idris - Minggu, 24 April 2016 | 18:00 WIB
Penyerang Manchester United, Wayne Rooney, melepas tembakan yang terpantul setelah mengenai bek Everton, John Stones, pada laga semfiinal Piala FA antara Everton dan Man United di Wembley, 23 April 2016. (ADRIAN DENNIS/AFP)

Penyerang Manchester United, Wayne Rooney (30), bisa jadi berangkat ke Prancis sebagai seorang gelandang setelah ia mendapat pujian dalam beberapa laga terakhir Setan Merah.

Sejak kembali dari cedera lutut pada 14 Februari, Rooney telah tiga kali bermain sebagai gelandang.

Bos Setan Merah, Louis van Gaal, telah mengatakan bahwa performa Marcus Rashford mendorong Rooney ke belakang.

Teranyar, Rooney bertandem bersama Marouane Fellaini untuk menyokong Rashford di kemenangan semifinal Piala FA kontra Everton.

Kendati tak mencetak gol, Rooney menjadi metronom permainan di Wembley dengan melepas 52 operan sukses dari 56 usaha dengan rasio sukses 93 persen.

Lebih menarik lagi, kemampuan box-to-boxnya terlihat dari sisi bertahan kala ia melahap hampir satu lapangan penuh untuk menghalau tembakan Romelu Lukaku di garis gawang sendiri.

Memainkan Rooney sebagai gelandang serang atau bahkan gelandang tengah di Euro 2016 kini tak lagi menjadi proposal yang absurd.

Hodgson memang telah mengatakan bahwa satu slot di timnya pasti menjadi milik Rooney.

Selain karena sebagai kapten, ia juga pencetak gol terbanyak Inggris sepanjang sejarah dengan 51 gol.

"Dia sudah melakukan pekerjaan sebagai kapten dengan baik dalam dua tahun terakhir. Dibanding pemain lainnya, Rooney memiliki keuntungan besar dengan rekor yang ia catatkan," ujar Hodgson beberapa waktu lalu.

Namun, ia tak mengatakan apa-apa tentang posisi bermain kapten Man United itu.

Lini depan Inggris besutan Roy Hodgson kurang lebih sudah terbentuk.

Dua slot pasti milik Harry Kane dan Jamie Vardy, yang secara akumulatif mencatatkan 46 gol musim ini.

Setelah itu, Daniel Sturridge pasti berangkat setelah ia menemukan kembali ketajaman dan kebugarannya pada saat tepat bagi Liverpool.


Penyerang timnas Inggris, Harry Kane, merayakan kemenangan timnya atas Jerman dalam laga persahabatan di Olympiastadion, Berlin, Sabtu (26/3/2016).(ODD ANDERSEN/AFP)

Slot penyerang keempat hampir pasti diisi oleh Danny Welbeck, pemain yang Hodgson telah lama sukai.

Berkat 14 gol di level internasional, Welbeck juga pemain tersubur di skuat Inggris yang berlaga di ronde laga-laga internasional terakhir lawan Jerman dan Belanda akhir bulan Maret saat Rooney absen.

Apalagi, Andy Carroll tampak memaksa Hodgson berpikir karena ia adalah tipe striker yang berbeda dari para penyerang tadi sehingga bomber West Ham ini dapat memberi dimensi lain bagi lini depan Three Lions.

Nah, slot yang terbuka justru di lini tengah.

Peluang Jordan Henderson ke Prancis 2016 bisa jadi tertutup setelah kapten Liverpool itu menderita cedera lateral collateral ligament pada laga Liga Europa kontra Borussia Dortmund awal bulan ini.

Ross Barkley akan menjadi pilar di lini tengah bersama Adam Lallana dan James Milner.

Namun, penampilan Barkley masih belum konsisten di level timnas. Dua gol yang ia cetak bagi timnas Three Lions hanya datang kontra San Marino dan Lithuania di babak Kualifikasi Euro 2016.

Selain trio tadi, Dele Alli tampak bakal jadi kartu Joker Inggris yang diharapkan bisa menjadi pembeda apabila dibutuhkan.

Hanya, usianya yang 20 tahun memang masih sangat muda.

Alhasil, mungkin bukan hal buruk apabila Rooney lebih sering bermain sebagai gelandang sentral hingga akhir musim ini.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P