Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
MALANG, JUARA.net – Sejumlah video menarik dan eksklusif seputar Arema Cronus bertebaran di situs berbagi video Youtube dua bulan terakhir. Rekaman tersebut berasal dari Arema TV yang dikelola langsung oleh manajemen klub berjulukan Singo Edan tersebut.
Meski masih dalam rangka trial, Arema TV berusaha memunculkan video secara kontinu setiap harinya. Hal itu diharapkan memancing rasa penasaran masyarakat yang aktif di dunia maya terutama Aremania.
Selain itu, Arema TV juga memanfaatkan fasilitas video streaming untuk menayangkan secara langsung momen-momen penting. Hal itu terjadi saat uji coba Arena kontra Persija pada Sabtu (16/4/2016). Hal sama juga terjadi saat pengenalan pemain baru asal Australia, Gustavo Giron Marulanda.
”Sebenarnya Arema TV ini masih dalam masa percobaan. Pada masa percobaan ini, kami berusaha kontinu dan terus belajar dari kekurangan. Alhamdulillah, meski baru dirintis tetapi animo masyarakat terutama Aremania sangat luar biasa,” ujar Media Officer Arema, Sudarmaji.
Respons positif dari Aremania membuat Arema kian tertantang untuk lebih serius dalam mengelola Arema TV. Sudarmaji menjelaskan, bahwa ke depan Arema TV akan melakukan rubrikasi terhadap video yang akan diunggah.
Baca juga:
”Kami punya rencana akan lakukan rubrikasi terhadap tayangan-tayangan yang akan dipublikasikan. Hal ini semoga semakin menambah warna tersendiri serta untuk memenuhi kebutuhan Aremania, yang haus akan informasi tim kesayangannya yang dikemas secara menarik,” tuturnya.
Apakah nantinya Arema TV menjadi salah satu unsur pendapatkan klub? Sudarmaji menjelaskan bahwa rencana ke arah tersebut sudah ada. Hanya, manajemen Arema masih membutuhkan proses yang panjang mengingat Arema TV tergolong baru.
”Orientasi profit jelas ada, namun hal tersebut membutuhkan proses dan menjadi target jangka panjang Arema TV,” kata Sudarmaji.
Sudarmaji mengatakan, nilai tawar klub di mata sponsor tidak hanya sebatas pada tim yang berlaga di lapangan untuk sekarang. Namun, mereka melihat image klub di luar unsur tersebut seperti seberapa besar jangkauan pada ranah media sosial.
Maka tak heran bila saat ini klub dipaksa untuk mengembangkan sisi industri kreatif, salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.
”Klub saat ini harus memiliki terobosan untuk menambah nilai tawar. Mau tidak mau, kami harus merambah industri kreatif dengan memanfaatkan teknologi yang ada,” lanjutnya.