Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
MALANG, JUARA.net – Bicara Arema maka tidak lepas dari sebuah klub yang memiliki nama besar di kancah sepak bola nasional. Namun di balik itu, ada banyak kisah mengharukan yang mewarnai perjalanan klub ini, termasuk soal dana sponsor.
Klub yang berdiri sejak 11 Agustus 1987 ini punya cerita mengharukan saat tim berjulukan Singo Edan berhasil melaju ke babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia 2000.
Saat itu, Arema yang masih diperkuat oleh Rodriguez ’Pacho’ Rubio dkk tengah dalam masa-masa sulit. Pada menit-menit akhir keberangkatan ke Jakarta, mereka sama sekali tidak memiliki dana.
Beruntung saat itu ada salah satu universitas swasta di Kota Apel, Universitas Muhammadyah Malang (UMM) tergerak. Mereka pun bekerja sama dengan Arema dan begitu deal langsung mengucurkan sejumlah dana.
Kompensasinya, logo UMM ada di atas nama punggung pemain. Kala itu, posisi tim Arema sudah berada di Bandara Juanda, Surabaya jelang keberangkatan menuju Jakarta.
Karena butuh cepat, dana yang disepakati saat itu langsung diantar dari Malang menuju Bandara Juanda. Uang itu diantar dengan menggunakan sepeda motor oleh salah satu wartawan.
Baca juga:
”Kala itu, dana yang cair langsung diantar ke Bandara Juanda dengan menggunakan sepeda motor. Karena, tim langsung berangkat ke Jakarta untuk babak 8 besar,” ujar Media Officer Arema, Sudarmaji saat menjadi narasumber dalam tema Arema dalam diskusi kultural, bisnis dan ideologi pada Sabtu (23/4/2016).
Diskusi ini berlangsung seru, selain Sudarmaji, dari Arema juga datang Manajer Bisnis Arema, Muhammad Yusrinal dan International Affairs, Fuad Ardiansyah. Dari pihak UMM, hadir langsung Rektor UMM Dr Fauzan M.Pd beserta akademisi dan praktisi perguruan tinggi tersebut.
Fauzan mengakui bahwa Arema tidak hanya menarik dari sisi sepak bola saja, tetapi juga dari sisi bisnis, kultural, dan ideologi. Semua itu mewarnai perjalanan tim yang baru saja merengkuh gelar juara Piala Bhayangkara ini.