Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Andalkan Kiper Muda, Sriwijaya Terinspirasi Meiga dan Andritany

By Minggu, 24 April 2016 | 13:10 WIB
Aksi kiper Sriwijaya FC, Yogi Triana, saat mengikuti latihan tim nasional Indonesia senior di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Jum'at (17/10/2014). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Menyambut Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) A, Sriwijaya FC tak lagi memiliki sosok kiper senior layaknya musim-musim sebelumnya. Tiga kiper tersisa saat ini berusia di bawah 25 tahun, yakni Teja Paku Alam (22), Yogi Triana (21), dan Tri Goentoro (24).

Penulis: Kukuh Wahyudi

Kiper senior Dian Agus Prasetyo, yang menjadi palang pintu Sriwijaya sepanjang musim turnamen, telah berseragam Pusamania Borneo FC.

Kondisi ini tentu mengherankan bila mengingat target SFC adalah menjuarai TSC.

Minimnya jam terbang tampil di ajang berdurasi jangka panjang yang dimiliki Teja, Yogi, dan Tri terlalu berisiko. Padahal, peran kiper guna menjaga kestabilan tim terbilang vital.

Teja yang merupakan jebolan SAD lebih sering duduk dibangku cadangan Sriwijaya sejak 2012, sedangkan Tri sebelumnya berkiprah di tim U-21.

Hanya Yogi yang memiliki pengalaman lebih banyak.

Saat masih berseragam Persita pada Liga Super Indonesia 2014, dirinya dipercaya turun di 18 pertandingan.

Penampilannya saat itu gemilang sehingga berbuntut pada dipanggilnya mengikuti seleksi timnas U-23.

“Kurnia Meiga (Arema) dan Andritany Ardhiyasa (Persija) menjadi contoh pemain muda yang bisa tampil apik saat dipercaya menjadi kiper utama. Saya yakin kiper-kiper muda Sriwijaya saat ini bisa seperti mereka,” kata Achmad Haris, Sekretaris Tim Sriwijaya.