Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menyambut Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) A, Sriwijaya FC tak lagi memiliki sosok kiper senior layaknya musim-musim sebelumnya. Tiga kiper tersisa saat ini berusia di bawah 25 tahun, yakni Teja Paku Alam (22), Yogi Triana (21), dan Tri Goentoro (24).
Penulis: Kukuh Wahyudi
Kiper senior Dian Agus Prasetyo, yang menjadi palang pintu Sriwijaya sepanjang musim turnamen, telah berseragam Pusamania Borneo FC.
Kondisi ini tentu mengherankan bila mengingat target SFC adalah menjuarai TSC.
Minimnya jam terbang tampil di ajang berdurasi jangka panjang yang dimiliki Teja, Yogi, dan Tri terlalu berisiko. Padahal, peran kiper guna menjaga kestabilan tim terbilang vital.
Teja yang merupakan jebolan SAD lebih sering duduk dibangku cadangan Sriwijaya sejak 2012, sedangkan Tri sebelumnya berkiprah di tim U-21.
Hanya Yogi yang memiliki pengalaman lebih banyak.
Saat masih berseragam Persita pada Liga Super Indonesia 2014, dirinya dipercaya turun di 18 pertandingan.
Penampilannya saat itu gemilang sehingga berbuntut pada dipanggilnya mengikuti seleksi timnas U-23.
“Kurnia Meiga (Arema) dan Andritany Ardhiyasa (Persija) menjadi contoh pemain muda yang bisa tampil apik saat dipercaya menjadi kiper utama. Saya yakin kiper-kiper muda Sriwijaya saat ini bisa seperti mereka,” kata Achmad Haris, Sekretaris Tim Sriwijaya.
Pelatih kiper tim berjulukan Laskar Wong Kito itu, Hendro Kartiko, memiliki optimisme sama dengan Haris.
“Tiga penjaga gawang kami mempunyai kemampuan yang cukup baik,” tutur Hendro, yang memperkuat Sriwjaya di LSI 2009/10.
Potensi Lokal
Saat ini, Sriwijaya terbilang serius memaksimalkan potensi muda lokal.
Hal itu yang melandasi manajemen dan tim pelatih mempercayakan Teja dan Tri yang berlabel produk asli Sumatra Selatan menjadi kiper.
Selain dua nama itu, di posisi lain masih ada Zalnando (bek), Yogi Novrian (gelandang), dan Icshan Kurniawan (gelandang).
“Bila melihat prestasi tim junior Sriwijaya dan Sumsel, bakat mereka terbilang bagus. Saya yakin mereka dapat memberikan warna untuk permainan tim,” tutur Widodo Cahyono Putro, pelatih Sriwijaya.
Pilar muda produk asli daerah itu melengkapi komposisi pemain di bawah usia 25 tahun menjadi 10 pemain dari total 24 pemain Laskar Wong Kito.
[video]https://video.kompas.com/e/4859673745001_ackom_pballball[/video]