Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang impresif Chelsea, Cesc Fabregas, mengaku sempat kehilangan jati diri. Ia bahkan mengaku tidak ingat cara seperti biasanya bermain sepak bola pada bulan-bulan terakhir di bawah asuhan Jose Mourinho.
Mourinho meninggalkan Stamford Bridge untuk kali kedua pada Desember 2015. Ia akhirnya dipecat setelah Chelsea mengalami bencana besar pada paruh pertama musim 2015-2016.
Ada sejumlah pemain yang dicemooh fans Chelsea saat menang 3-1 atas Sunderland di Stamford Bridge pada 19 Desember 2015, laga pertama tanpa Mourinho musim ini.
Fabregas merupakan salah satu di antaranya. Namun, awal pekan ini Fabregas mengatakan tetap memiliki hubungan baik dengan Mourinho.
Baca Juga:
Eks kapten Arsenal ini juga menegaskan performa buruknya dari Agustus hingga Desember 2015 merupakan hasil dari adanya krisis kepercayaan.
"Ada momen setelah pertandingan melawan Bournemouth (6 Desember 2015) saat saya berada di tempat tidur. Saya begitu kecewa, sedih, dan mengatakan ke istri saya, 'Saya lupa bagaimana cara bermain sepak bola'," kata Fabregas seperti dilansir ESPN.
"Bukan diri saya yang berada di lapangan. Saya mendapatkan bola namun tidak tahu harus melakukan apa. Selama dua atau tiga bulan begitu sulit. Saya sama sekali tidak percaya diri," ujar gelandang yang didatangkan dari Barcelona pada 2014 ini.
Akan tetapi, dengan perlahan Fabregas mulai bisa kembali menemukan jati dirinya saat Guus Hiddink menjadi pelatih baru pada Desember.
Kini ia pun mengaku sudah lebih puas dengan performa beberapa bulan terakhir.
"Terima kasih Tuhan semuanya berubah. Dalam tiga atau empat bulan terakhir saya bermain dengan sangat baik. Semoga saya bisa jauh lebih baik lagi hingga akhir musim ini," ucapnya.
[video]https://video.kompas.com/e/4851245975001_ackom_pballball[/video]