Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan dari Valencia di akhir pekan lalu memang belum menggeser FC Barcelona dari puncak klasemen Primera Division. Namun, cukup untuk membuat posisi Barcelona melorot jauh di bursa calon juara La Liga 2015-2016.
Penulis : Sapto Haryo Rajasa
Dalam jajak pendapat yang difasilitasi situs Marca misalnya. Cuma sekitar 24,66 persen dari sekitar 50-an ribu responden meyakini bahwa Blaugrana bakal mempertahankan mahkota mereka.
Sementara itu, sebanyak 36,16 persen merasa Atletico Madrid yang akan bertakhta di pengujung musim nanti.
Tanpa diduga sebelumnya, Real Madrid justru kini menempati posisi teratas di jalur kampiun, setelah sebanyak lebih dari 39 persen pengakses menjatuhkan pilihan kepada mereka.
38 - Koleksi poin Real Madrid dalam putaran kedua La Liga 2015-2016, terbanyak di antara kontestan musim ini.
Meski terus berada di tangga ketiga klasemen sementara sejak medio November, rentetan tujuh kemenangan dari tujuh jornada terakhir membangkitkan optimisme tersendiri.
“Kami sangat senang karena mentalitas tim kini jauh menguat. Karena itu, kami harus memanfaatkan kondisi terbaik ini secara optimal,” begitu kata Keylor Navas, kiper Madrid, seperti dikutip Marca.
Perbaikan moral klub beralias Los Merengues tak bisa dilepaskan dari sosok Zinedine Zidane.
Sebabnya, kedatangan entrenador yang menggantikan Rafa Benitez ini bertepatan dengan dimulainya paruh kedua musim 2015-2016.
Zizou membawa Madrid mencatat 12 kemenangan, dua skor imbang, dan hanya satu kalah dari 15 jornada di paruh kedua.
Total 38 poin ini menjadi raihan terbanyak dibandingkan Atletico yang mencatat 35 poin atau Barcelona yang mengemas 34 poin.
Dari berselisih 12 poin pada jornada 29, kini Madrid menikmati jarak satu angka dari Barca, sang pemimpin klasemen, maupun dari Atleti, sang runner-up sementara.
Dengan tinggal menyisakan empat partai menuju garis finis, titel La Liga bisa jatuh ke tangan satu di antara tiga kuda pacu ini.
Jika melihat sisa rival yang akan dihadapi, Atleti harus bertamu ke satu rumah lawan. Sementara itu, Barca memainkan dua partai di rumah sendiri, dan Madrid menyisakan satu laga kandang.
Sisa jadwal Barca mempertemukan dengan Sporting Gijon (Kandang), Betis (Tandang), Espanyol (K), dan Granada (T).
Atletico, di sisi lain, harus melewati Malaga (K), Rayo Vallecano (K), Levante (T), dan Celta (K), sedangkan Madrid kudu meladeni Vallecano (T), Real Sociedad (T), Valencia (K), dan Deportivo (T).
“Kami belum memenangi apa-apa, meski harus diakui bahwa kami tengah berada dalam kondisi bagus. Saya maupun para pemain sama-sama tahu bahwa belum ada gelar yang telah dipastikan dan kami akan bertempur habis-habisan hingga menit terakhir musim ini,” ujar Zizou.
Tak adil rasanya bila kita cuma mematok Zidane sebagai faktor tunggal kebangkitan Madrid. Casemiro, gelandang bertahan yang belakangan mampu menstabilkan kapal Madrid, juga punya peran yang tak kalah krusial.
Begitu pula Keylor Navas, yang melalui refleks ciamiknya mampu mengawal gawang Madrid dari kebobolan.
Namun, jika boleh berkata jujur, figur Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema sangat pantas untuk dikedepankan.
Dari perspektif pribadi Ronaldo, Madrid bak mendapatkan prototipe setara manusia cyborg dikarenakan menit main yang tak putus sejak pekan perdana.
Ya, CR7 menjadi individu tunggal nonkiper di panggung La Liga yang selalu bermain penuh dalam 34 pekan beruntun.
Apabila terus dimainkan dalam empat pekan sisa, Ronaldo akan mencatat 3.420 menit alias bermain penuh di seluruh jornada musim 2015-2016.
Cuma, ia kelihatan mengalami cedera usai melakoni laga tengah pekan melawan Villarreal. Hal itu membuat Zidane khawatir.
Di samping argo maksimal di La Liga, Ronaldo juga sudah mengumpulkan 899 menit di kancah LC serta masih berpotensi menambah hingga 270 menit jika Madrid melaju ke final.
Bahkan dia bisa menambah ekstra 60 menit jika semifinal dan final ditentukan melalui adu tendangan penalti.
Bagaimana dengan Benzema? Bomber yang dipastikan absen dari skuat Prancis di Euro 2016 ini justru berkinerja menggila sejak divonis tak boleh masuk timnas.
Satu golnya dalam kemenangan 3-0 atas Villarreal memastikan koleksinya di musim ini mencapai 23 gol. Jumlah ini melebihi rekor terbaiknya sejak berbaju Los Blancos (21 gol di 2011-2012).
Selain sama-sama mencatat prestasi gemilang secara individual, Ronaldo dan Benzema juga menancapkan rapor fantastis pada saat dipadukan bersama.
Dengan sumbangsih 31 gol dari Ronaldo dan 23 dari Benzema, total 54 gol, keduanya menjadi duet tersubur di antara duo di liga-liga besar Eropa, setara dengan Luis Suarez (30 gol) dan Lionel Messi (24) di Barca.