Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jonatan Christie Diuntungkan dengan Absennya Momota pada Kejuaraan Asia

By Delia Mustikasari - Jumat, 22 April 2016 | 16:36 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berpose di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Rabu (20/4/2016). (RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS.COM)

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, merasa diuntungkan dengan absennya Kento Momota (Jepang) pada Kejuaraan Asia yang akan digelar 26 April- 1 Mei di Wuhan, China.

"Tidak adanya Momota sedikit menguntungkan saya karena kami berpeluang bertemu pada babak kedua," kata Jonatan ketika ditemui JUARA di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Momota tidak bisa tampil pada Kejuaraan Asia 2016 karena terlibat perjudian ilegal dan membuat dia tidak bisa tampil pada berbagai turnamen, termasuk Olimpiade Rio 2016.

Pada babak pertama, Jonatan akan menjumpai Kashyap Parupalli (India). Jika lolos, dia akan menghadapi pebulu tangkis Malaysia, Iskandar Zulkarnain Zainuddin pada babak kedua.

"Peluang menang atas Kashyap dan Iskandar cukup besar. Akhir-akhir ini saya lihat Kashyap jarang mengikuti turnamen. Pada Kejuaraan Asia, saya berharap bisa melalui satu demi satu babak dengan baik," ucap Jonatan.

Jonatan semula tidak menyangka bisa tampil pada Kejuaraan Asia karena dia tahun ini lebih fokus untuk menaikkan peringkat.


Pemain tunggal putri Indonesia, Jonatan Christie (kanan) berjabat tangan dengan pemain tunggal putra China, Chen Long pada babak semifinal Malaysia Terbuka di Malawati Stadium, Sabtu (9/4/2016).(BADMINTON INDONESIA)

"Tahun ini saya ingin mencari poin sebanyak mungkin. Tampil pada Kejuaraan Asia untuk pertama kalinya menjadi sarana untuk mencari poin tersebut," ucap pebulu tangkis berusia 18 tahun itu.

Mampu mencapai babak semifinal pada Malaysia Terbuka setelah dikalahkan Chen Long (China) 21-8, 19-21, 14-21, menjadi modal penting bagi Jonatan menghadapi Kejuaraan Asia.

"Saya jadi tahu bagaimana menghadapi pemain elite dunia. Chen Long meskipun berada di peringkat satu dunia masih terlihat grogi saat bertanding. Berbeda dengan Lin Dan (China) dan Lee Chong Wei (Malaysia) yang bisa bermain lebih tenang," tutur Jonatan.