Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski sambil tersenyum, bos Yamaha, Lin Jarvis, tidak bisa menyembunyikan kegetiran ketika menjawab pertanyaan wartawan seputar keputusan Jorge Lorenzo pindah ke Ducati setelah musim ini berakhir.
"Tdak pernah menyenangkan, ini seperti kamu pergi ke diskotek dan mengajak seorang perempuan berdansa dan ternyata dia memilih pria yang ada di sebelahmu," kata Jarvis dalam konferensi pers jelang GP Spanyol di Sirkuit Jerez, Kamis (21/4/2016), yang disiarkan motogp.com secara langsung.
Jarvis kembali menegaskan bahwa dia dan Yamaha sangat ingin Lorenzo bertahan bersama mereka. Namun, keputusan sudah dibuat. Jarvis berharap mereka bisa menutup musim terakhir Lorenzo di Yamaha dengan hasil bagus.
"Tahun ini merupakan musim kesembilan kami bersama dan kami banyak meraih hasil bagus. Saya sangat terlibat ketika Jorge bergabung dengan Yamaha (2008). Tentu saja ketika kamu memasuki akhir sebuah kebersamaan, itu menjadi momen yang menyedihkan," aku Jarvis.
How does a manufacturer feel when one of their top riders move on?
— MotoGP™ (@MotoGP) April 21, 2016
Lin Jarvis explains...#SpanishGP https://t.co/TR9vTTseC0
Jarvis menyebut Yamaha, Lorenzo, dan YZR-M1 merupakan kombinasi yang tepat untuk meraih banyak kemenangan. Yamaha akan berusaha keras agar kombinasi tersebut bisa kembali berakhir dengan gelar juara dunia pada akhir musim nanti.
"Saya banyak menghabiskan waktu bersama Jorge, hampir 10 tahun. Saya sedih karena kami tidak bisa bersama lagi," kata Jarvis sambil menoleh ke area Lorenzo yang duduk di sebelah kirinya.
Lorenzo juga melihat ke arah Jarvis dan mengangguk. Saat kedua orang penting di Yamaha tersebut bertatapan, suasana haru pun muncul.
Salah satu wartawan dalam acara tersebut lantas bertanya apakah Yamaha akan menerima Lorenzo jika suatu saat sang pebalap ingin kembali.
"Kami mendapatkan banyak kemenangan bersama. Pintu akan selalu terbuka jika dia ingin kembali. Tidak ada tenggat waktu. Ketika semua jelas, tidak ada kata tidak," kata Jarvis.
Musim lalu, Lorenzo meraih empat kemenangan beruntun, dimulai setelah dia finis di urutan pertama pada GP Spanyol. Dengan tiga kemenangan lainnya, Lorenzo berhasil mengunci gelar juara dunia ketiganya di kelas premier.