Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Korea Selatan akan selalu punya arti tersendiri bagi pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii. Di negara ini, mereka menggebrak dunia dengan meraih medali emas Asian Games 2014.
Setahun kemudian, mereka meraih gelar superseris pertama sepanjang karier dengan menjuarai Korea Terbuka.
Pada laga final Korea Terbuka 2015, pasangan yang sempat dipisah tersebut menang atas wakil tuan rumah, Chang Ye-na/Lee So-hee, 21-15, 21-18.
Laga tersebut merupakan pertemuan perdana bagi kedua pasangan. Selang satu bulan kemudian, Chang/Lee membalas kekalahan mereka dengan menundukkan Nitya/Greysia pada babak pertama Denmark Terbuka.
Namun, pada dua pertemuan berikutnya, Nitya/Greysia kembali berhasil meraup kemenangan. Secara keseluruhan, kedua pasangan ini sudah bertemu empat kali dan Nitya/Greysia memimpin dengan rekor 3-1
Nitya/Greysia tak hanya mendominasi pertemuan dengan Chang/Lee. Secara keseluruhan, rekor pertemuan Nitya/Greysia melawan pasangan ganda putri Korea terekam sangat bagus.
Dari total sembilan pertemuan melawan pasangan ganda putri Korea yang kini berada di peringkat 15 besar dunia, Nitya/Greysia mampu memenangi tujuh di antaranya.
Pasangan yang kini dilatih Eng Hian tersebut selalu menang dari tiga kali bertemu Go Ah-ra/Yoo Hae-won yang kini menduduki peringkat ke-14 ranking dunia.
Sejak kalah dari Chang/Lee pada Denmark Terbuka 2015, Nitya/Greysia baru kalah sekali dari pasangan Korea, yakni saat bertemu Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan pada semifinal Malaysia Terbuka 2016, 9 April.