Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JAKARTA, JUARA.net – Petenis putra terbaik nasional saat ini, Christopher Benjamin Rungkat, mengaku miris dengan regenerasi pemain nasional saat ini.
"Jujur saja, setelah saya, saat ini Indonesia seperti kehilangan dua generasi. Akibatnya, kami sulit bersaing dengan negara lain," kata petenis yang akrab dipanggil Christo itu saat ditemui JUARA di Kawasan Senayan, Rabu (20/4/2016).
Pernyataan Christo itu mengacu pada melorotnya prestasi Indonesia akhir-akhir ini. Pada ajang Piala Davis Grup II Zona Asia-Oseania, (4-6/3/2016), Indonesia tersingkir di babak pertama setelah takluk dari Vietnam, 2-3.
"Tentu kami harus berbenah karena prestasi kami selama 10 tahun terakhir seperti jalan ditempat. Bandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara sudah banyak berbenah," ucap pria berusia 26 tahun itu.
Atas dasar itulah, Christo resmi meluncurkan Christopher Rungkat Foundation pada akhir 2015.
"Saya mulai memiliki rencana itu sejak 2014. Awalnya dari masukan teman dan rekan atlet lain. Tentu kami harus memulai dari sesuatu yang kecil,” ujar putra mantan petenis putri nasional, Elfia Mirlianti itu.
Salah satu program jangka pendek yang saat ini dilakukan Christo bersama yayasannya adalah dengan meluncurkan turnamen tenis CBR (Christopher Benjamin Rungkat) untuk kategori junior, senior, hingga veteran.
Seri pertama diselenggarakan di GOR Wisanggeni, Tegal, Jawa Tengah, 10-17 April 2016. Seri berikutnya akan dilaksanakan di Solo, pada pertengahan Juli.
Tiga seri berikutnya rencananya akan diadakan di Makassar, Palembang, dan Balikpapan.
"Untuk tahun depan, kami akan mulai mengadakan turnamen internasional. Rencananya dua turnamen ITF Junior Grade 4 dan 5," ucap pria berdarah Indonesia Belanda itu.