Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah kemenangan dramatis atas Borussia Dortmund dan di kandang Bournemouth, Juergen Klopp telah menantang para pemain Liverpool agar tetap mengendalikan emosi menjelang derbi melawan Everton.
Persaingan dua klub sekota ini telah menghasilkan lebih dari 20 kartu merah sejak awal Premier League pada 1992. Karena itulah, Klopp ingin timnya tetap bisa bermain dengan kepala dingin dan menghadpi tekanan secara profesional.
Klopp sudah tak asing dengan derbi sekota. Dia telah berulang kali membawa Dortmund bertarung melawan Schalke 04 dalam Derbi Ruhr di Bundesliga, tetapi tak pernah ingin melihat partai keras terjadi .
"Saya tak ingin melihat hal ini. Mungkin satu atau dua fans menginginkannya, tetapi itu tak akan membantu. Saya paham keagresifan hanya mengarah ke satu hal, yaitu melukai diri sendiri, bukan orang lain," kata Klopp seperti dikutip Reuters.
Liverpool akan menghadapi Villarreal dalam semifinal Liga Europa pekan depan, namun Klopp mengatakan memerintahan para pemain mengesampingkan dulu ambisi di Eropa itu.
"Tak ada seorang pun dalam ruang ganti yang berpikir tentang Liga Europa," kata Klopp.
Liverpool saat ini berada di peringkat delapan, lebih unggul tiga posisi di atas Everton. Klopp mengaku tak ingin menyimpan pemain melawan Bournemouth untuk partai semifinal Liga Europa.
"Kami merasa percaya diri sebelum laga melawan Bournemouth dan hal yang sama juga terjadi melawan Everton. Tak ada yang akan diistirahatkan. Kami punya delapan partai, tetapi berharap ada sembilan (final Europa). Bukan berarti kami harus menyimpan pemain selama dua pekan."
Menurut Klopp, Liverpool adalah klub besar dan duduk di peringkat ketujuh, keenam, atau kelima di Premier League adalah hal besar.
"Kami perlu mencoba segalanya untuk mendapat posisi terbaik. Kami mungkin bisa fisis di peringkat kelima."