Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Fabregas Tinggalkan Barcelona pada 2014

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 19 April 2016 | 09:45 WIB
Cesc Fabregas kala masih berseragam FC Barcelona dalam laga La Liga kontra Elche, di Stadion Martinez Valero, 11 Mei 2014. (JOSE JORDAN/AFP)

Hengkangnya Pep Guardiola dari FC Barcelona rupanya memengaruhi keputusan Fabregas pindah ke Chelsea pada 2014. Fabregas mengaku kesulitan dengan pola permainan Barcelona pasca-kepergian Guardiola.

Fabregas merupakan pemain jebolan La Masia (akademi sepak bola Barcelona). Ia kemudian bergabung ke Arsenal, sebelum kembali ke Barcelona pada 2011.

Pada periode keduanya bersama El Barca, Fabregas sempat dipercaya Guardiola untuk tampil dalam formasi 3-4-3. Pola tersebut membuat Fabregas bisa lebih berkreasi dalam permainannya.

Fabregas ditempatkan di lini tengah dan sering bertukar tempat dengan Lionel Messi sehingga berpeluang besar mencetak gol. Gaya permainan tersebut rupanya disukai oleh Fabregas.


Fabregas (kanan) tengah mendengarkan instruksi dari Pep Guardiola dalam laga La Liga kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu, 10 Desember 2011.(JAVIER SORIANO/AFP)

"Setelah kami berada di level fantastis selama tiga tahun, Guardiola merasa tim lain sudah bisa membaca gaya permainan Barcelona dalam pola 4-3-3," ujar Fabregas seperti dikutip Sky Sports, Senin (18/4/2016).

"Guardiola pun menerapkan sistem yang berbeda dengan tiga bek di belakang, empat pemain di lini tengah, dan Lionel Messi ditarik lebih ke dalam. Guardiola ingin Barcelona lebih dominan di lini tengah," kata Fabregas menjelaskan.

Namun, kepergian Guardiola dari El Barca pada 2013 mengubah segalanya. Barcelona pun kembali menggunakan formasi empat bek, dan hal itu justru membuat Fabregas kesulitan.

Tak pelak, Fabregas kehilangan statusnya sebagai pemain utama Barcelona. Xavi Hernandez dan Andres Iniesta lebih sering diandalkan ketimbang Fabregas.

Situasi tersebut membuat Fabregas berpikir untuk pergi dari Camp Nou. Alhasil, pada Juni 2014, Fabregas bergabung ke Chelsea dengan banderol 33 juta euro (sekitar Rp 491 miliar).


Fabregas memberikan tepuk tangan kepada para suporter usai laga Premier League kontra Tottenham Hotspur di White Hart Lane, 29 November 2015.(BEN STANSALL/AFP )

Musim depan, Fabregas akan kembali bereuni dengan Guardiola di Inggris, tetapi tidak di dalam klub yang sama. Pasalnya, Guardiola memilih untuk menangani Manchester City, salah satu rival Chelsea.

"Anda selalu ingin menghadapi yang terbaik. Saya yakin 100 persen, Guardiola akan membawa hal-hal baru di Premier League, khususnya untuk Manchester City," tutur Fabregas.

"Manchester City akan menjadi kekuatan besar pada tahun depan. Bahkan, musim ini saja mereka berada di semifinal Liga Champions dan tengah berjuang meraih posisi tiga besar," ucapnya.

Saat ini, Guardiola masih melatih Bayern Muenchen. Ia sukses mengantarkan Bayern ke semifinal Liga Champions dan bertengger di puncak klasemen Bundesliga hingga pekan ke-30.

[video]https://video.kompas.com/e/4849606021001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P