Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain La Joya (Sang Permata), penyerang Juventus, Paulo Dybala, juga dilabeli julukan El Pibe de la Pension (Si Anak Asrama).
Penulis : Sem Bagaskara
Dybala meninggalkan rumah dan keluarganya pada usia yang sangat muda guna bergabung dengan akademi klub lokal Argentina, Instituto de Cordoba.
Ia tinggal dan menetap di asrama. Dari situlah julukan El Pibe de la Pension berasal.
Pengalaman tinggal di asrama membuat Dybala menjadi pribadi mandiri dan cepat beradaptasi. Lihat saja performa Dybala bersama Juventus pada 2015-2016, yang notabene musim pertamanya bersama klub asal Kota Turin itu.
Si Anak Asrama kini telah dewasa. Pemuda Argentina itu sudah mengemas 18 gol di semua ajang.
Ia tinggal butuh ekstra tiga gol lagi buat menyamai torehan kompatriot dan pendahulunya di Juventus, Carlos Tevez, pada musim perdana bareng Juve pada 2013-2014.
Pencapaian tersebut luar biasa mengingat Dybala datang ke Juventus pada usia 21 tahun, alias sembilan tahun lebih muda dari usia Tevez saat pindah ke Juve.
“Saya masih bocah saat melihat ke cermin. Saya hanya berubah ketika memasuki lapangan,” kata Dybala, yang disebut memiliki mata seorang pembunuh oleh pelatihnya di Juve, Massimiliano Allegri.
Dalam laga kontra Palermo di Juventus Stadium, Minggu (17/4/2016), Allegri bisa kembali mengandalkan tenaga Dybala, yang absen dalam dua partai terakhir Serie A akibat cedera.
Dybala bertekad melakukan sprint untuk mengejar rekor gol Tevez pada musim pertama di Juve.
“Saya akan sangat senang kalau bisa memecahkan rekor Tevez. Hal itu akan bagus bagi saya dan tim,” ujar Dybala.
[video]https://video.kompas.com/e/4839071041001_ackom_pballball[/video]
Gol dari kaki Dybala, yang tak pernah muncul lagi sejak partai kontra Sassuolo (1-0) Maret silam, sangat dibutuhkan Juventus.
Mereka juga bertekad melakukan sprint menuju singgasana juara Serie A.
Kemenangan atas Palermo akan menjaga peluang Juve memastikan gelar juara pada pekan ke-35 sewaktu mereka bertamu ke markas Fiorentina.
Dybala punya kans bagus menjebol Palermo, yang merupakan eks klubnya. Pasalnya, gejolak belum jua berhenti di tubuh Palermo.
Palermo tak pernah menang dalam 11 partai liga terakhir dan lagi-lagi melakukan pergantian nakhoda.
Davide Ballardini kembali diangkat mengisi pos Walter Novellino yang dipecat menyusul kekalahan 0-3 dari Lazio pekan lalu.
Menang dan tak menderita kebobolan ketika menghadapi Palermo adalah target yang wajar buat Juve.
Dalam tujuh bentrokan terakhir melawan Palermo, Juve selalu menang dan meraih clean sheet!
Gawang Juventus sudah steril dari gol pemain Palermo selama 700 menit, termasuk menghitung injury time.
[video]https://video.kompas.com/e/4839898022001_ackom_pballball[/video]