Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengaku kecewa dengan kekalahan yang diderita pada perempat final Singapura Terbuka, Jumat (15/4/2016). Menurut mereka, hasil tersebut tidak sesuai harapan.
Datang ke Singapore Indoor Stadium sebagai unggulan kedua, Ahsan/Hendra membawa misi meraih gelar superseries perdana pada musim kompetisi 2016.
Target tersebut cukup realistis bagi pemain sekaliber Ahsan/Hendra, apalagi keduanya pernah menjadi juara di turnamen ini pada 2013.
Namun, tak seperti rapor hijau yang diraih pada debut mereka sebagai pasangan ganda putra, tiga tahun lalu, kali ini Ahsan/Hendra justru mengulang pencapaian kurang maksimal pada Singapura Terbuka 2014.
Kala itu, laju Ahsan/Hendra juga terhenti pada perempat final lantaran dikalahkan Kim Sa-rang/Yoo Yeon-seong (Korea) 15-21, 21-13, 19-21.
"Hasil ini memang tidak sesuai harapan, selain itu lawan memang tampil bagus. Waktu kalah pada gim pertama, kami sudah berusaha mengganti strategi pada gim kedua, tetapi lawan sedang dalam peak performance, sementara kami tidak bisa mengeluarkan permainan kami, jadi mau apa saja salah," kata Ahsan yang dilansir badmintonindonesia.org.
Sepanjang 2016, Ahsan/Hendra tercatat baru satu kali naik podium kampiun yakni pada turnamen Thailand Masters yang berlevel grand prix gold.
Setelah itu, ganda putra berperingkat kedua dunia ini hanya bisa bertahan sampai babak kedua All England dan perempat final Malaysia Terbuka.
Pada All England, langkah Ahsan/Hendra dihentikan wakil Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, 15-21, 21-15, 17-21.
Pada Malaysia Terbuka, Ahsan/Hendra tumbang di tangan pasangan ganda putra Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, 8-21, 21-17, 17-21.