Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Akhir pekan lalu, Chelsea mengumumkan secara resmi perihal penunjukan Antonio Conte sebagai pelatih klub beralias The Blues untuk musim kompetisi mendatang.
Penulis : Sapto Haryo Rajasa
Pilihan untuk melakoni pengumuman di saat garis finis Premier League masih berjarak enam gameweek justru dianggap sebagai momen tepat.
"Kami sangat senang karena bisa melakukan ini sebelum musim berakhir. Mengapa? Karena kondisi ini bisa membantu Chelsea merencanakan musim mendatang secara lebih matang,” kata Marina Granovskaia, Direktur Si Biru yang juga menjadi orang kepercayaan Roman Abramovich.
Kedatangan Conte memang masih menunggu kiprah Italia di Piala Eropa 2016, pekerjaan terakhirnya bersama Gli Azzurri.
Namun, ingar-bingar seputar pemain yang akan dibawa serta, atau mereka yang siap dilego ke luar dari Stamford Bridge, telah membahana di mana-mana.
Seolah mendapat instruksi langsung dari Abramovich, Guus Hiddink sebagai caretaker Si Biru langsung melakoni bongkar-pasang starting XI.
Di laga terakhir melawan Swansea, di mana Chelsea dipaksa takluk 0-1, Hiddink memasang tujuh wajah nonreguler guna menemani Cesar Azpilicueta, Branislav Ivanovic, John-Obi Mikel, dan Cesc Fabregas.
Boleh jadi Hiddink memang sengaja memberi kans merumput bagi Matt Miazga, Baba Rahman, Oscar, Ruben Loftus-Cheek, Pedro Rodriguez, bahkan Alexandre Pato dan Radamel Falcao
Tujuannya ialah agar bisa mengukur kepantasan mereka bertahan di kubu London Biru.
[video]https://video.kompas.com/e/4839098631001_ackom_pballball[/video]
Tanpa penampilan di Liga Champions musim depan, bahkan Liga Europa sekalipun, Chelsea justru bisa fokus mengarungi Premier League.
Melalui “audisi” yang ditawarkan Hiddink, Conte bisa melihat pemain mana saja yang bisa tampil konsisten di liga domestik.
Karena itu, tak mengherankan apabila pada laga kontra Manchester City, Sabtu (16/4/2016), Hiddink akan kembali mengobral menit main bagi pemain-pemain yang selama ini datang dari bangku cadangan.
Sebaliknya, The Citizens justru diperkirakan bakal tampil dengan kekuatan penuh.
Bagi Manuel Pellegrini, yang posisinya juga akan digantikan oleh Pep Guardiola, gelar juara EPL masih harus diburu, selama secara matematis masih memungkinkan.
Jika pun gagal, tiket ke Liga Champions hukumnya wajib didapat. Dengan jarak rapat di antara penghuni peringkat ketiga hingga ketujuh, City di posisi empat dituntut untuk terus menuai poin penuh.