Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Maurizio Sarri, Pelatih Terbaik di Italia

By Sabtu, 16 April 2016 | 14:35 WIB
Maurizio Sarri memberikan Intuksi pada sela pertandingan Serie A antara Fiorentina dan Napoli di Artemio Franchi, 29 Februari 2016. (GABRIELE MALTINTI/GETTY IMAGES)

Maurizio Sarri memang belum berhasil mengantarkan Napoli meraih scudetto 2015-2016. Tetapi, paling tidak arsitek tim berusia 57 tahun itu telah sukses meraih penghargaan sebagai Pelatih Terbaik 2016.

Penulis : Wieta Rachmatia

Pemilihan pelatih terbaik ini dilakukan oleh organisasi jurnalis olah raga di Italia yang tergabung di dalam Dgs Sport & Cultura.

Para juri terdiri atas sejumlah tokoh dan media ternama seperti Gazzetta dello Sport, Mediaset, Sky Sport Italia, Rai, Guerin Sportivo, plus Asosiasi Pelatih Italia (AIAC).

"Maurizio Sarri terpilih karena mampu memimpin Napoli dengan kepribadian dan kecerdasan, menerapkan identitas taktik yang tepat, serta menyuguhkan permainan dan kemenangan sepak bola nan spektakuler," demikian pernyataan panitia penyelenggara yang dikutip situs Corriere dello Sport.

"Berkat metode kepelatihan serta manajemennya, dia telah membantu memperbaiki skuat Napoli," lanjutnya.

Sarri mengambil alih kursi kepelatihan Napoli sejak Juni 2015. Sebelumnya, ia menangani Empoli selama periode 2012 hingga 2015.

70 - Jumlah poin Napoli asuhan Maurizio Sarri sampai pekan ke-32 Serie A.

Sepak terjang Sarri sempat menuai kritik pada awal kepemimpinannya di San Paolo.

Maklum, debut Sarri sebagai arsitek tim Napoli berujung dengan kekalahan 1-2 dari Sassuolo pada 23 Agustus 2015.

Dalam laga berikutnya, Napoli hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Sampdoria walau sempat unggul dua gol.

Namun, perlahan tetapi pasti, Sarri berhasil memperbaiki performa Napoli. Di bawah arahan Sarri, Napoli tampil konsisten sepanjang musim 2015-2016.

Hingga pekan ke-32, mereka masih bertahan di peringkat dua klasemen sementara Serie A dengan mengumpulkan 70 poin. Napoli masih tertinggal enam angka dari penghuni puncak klasemen, Juventus.

Bukan hanya itu, Napoli juga menyandang status sebagai klub dengan produktivitas gol terbanyak kedua setelah AS Roma.

Hingga kini mereka mampu mengoleksi 66 gol, sedangkan Roma menorehkan 67 gol.

Sarri juga tercatat sebagai pelatih yang mampu membawa Napoli meraih 70 poin dalam 32 partai Serie A.

Ia mengalahkan rekor 65 poin yang dibukukan Walter Mazzarri pada musim 2010-2011.

Melihat perubahan positif performa yang terjadi dalam tubuh Napoli musim ini, sangat mungkin kontrak Sarri bakal diperpanjang. Saat ini, Sarri hanya diikat hingga Juni 2016.

[video]https://video.kompas.com/e/4839691887001_ackom_pballball[/video]

 

Pada awal musim ini, Presiden Aurelio De Laurentiis tampak belum yakin buat memberi kontrak jangka panjang kepada Sarri yang minim pengalaman melatih tim besar. Kini opini De Laurentiis pasti berubah 180 derajat.

Harian Il Mattino menyebut sang pelatih bakal mendapat perpanjangan kontrak yang berlaku hingga 2020.

Koulibaly Bertahan

Sementara itu, keberhasilan Napoli bertengger di posisi kedua klasemen sementara Serie A juga ikut memengaruhi masa depan sejumlah pemainnya.

Pekan ini, bek Kalidou Koulibaly menyatakan tak akan angkat kaki dari Napoli apabila klub tersebut mampu mendapat satu tiket ke Liga Champions pada musim mendatang.

"Koulibaly sangat ingin melihat Napoli lolos ke babak utama Liga Champions," ujar sang agen, Bruno Satin.


Bek Napoli, Kalidou Koulibaly, saat melawan Lazio di stadion Olimpico, Roma, 3 Februari 2016.(PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES)

"Jika Napoli berhasil lolos secara otomatis ke Liga Champions, mereka dipastikan akan mempertahankan Koulibaly. Dengan suntikan dana dari kompetisi Eropa, Napoli tidak perlu menjual siapa pun dan tetap punya kesempatan mendatangkan amunisi baru," kata Satin.

Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Koulibaly menjadi incaran sejumlah klub Premier League. Namun, Satin menepis kabar tersebut.

"Inggris? Kami tidak mengharapkan apapun dari klub Premier League. Mereka memang punya banyak uang dan bisa melakukan hal-hal gila. Namun tidak ada yang spesifik untuk Kalidou," kata Satin.

[video]https://video.kompas.com/e/4829216540001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P