Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ramah dan murah senyum. Begitulah kesan BOLA saat berbincang singkat dengan legenda Manchester United, Ronny Johnsen, di JI EXPO Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/4).
Penulis: Indra Citra Sena
BOLA berkesempatan melakukan sesi wawancara eksklusif di sela-sela acara pengumuman kerja sama Gulf Oil dengan Manchester United serta peluncuran kemasan baru Gulf Oil bergambar Wayne Rooney dkk.
Halo, Ronny. Selamat datang di Jakarta. Bagaimana penilaian Anda terhadap performa Manchester United belakangan ini?
Saya rasa performa Manchester United saat ini sangat positif dalam perjalanan menuju zona Liga Champions. Peluang mereka mencapai empat besar sangat terbuka mengingat selisih poin yang terbilang dekat dari Manchester City di peringkat keempat klasemen sementara.
Lolos ke Liga Champions memang sangat penting bagi kami karena di sanalah sumber kejayaan paling utama di Eropa, baik dari segi finansial maupun prestise.
Bagaimana Anda melihat pemain-pemain muda United seperti Jesse Lingard dan Marcus Rashford?
Lingard dan Rashford adalah aset masa depan United. Seperti yang telah diketahui bahwa kami mempunyai tradisi mencetak pemain- pemain muda potensial melalui jalur akademi.
Sudah banyak yang berhasil seperti generasi David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan lainnya. Mereka semua adalah didikan-didikan terbaik akademi United.
Lingard dan Rashford merepresentasikan generasi baru United yang mulai mencuat saat ini. Saya pikir bakat-bakat istimewa lain akan terus bermunculan seiring berjalannya waktu.
Sekali lagi, hal ini merupakan tradisi yang sudah bertahan selama bertahun-tahun dan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kelangsungan status United sebagai klub papan atas Eropa di masa mendatang.
Tanggung jawab apa yang saat ini Anda pegang di United?
Saya diutus manajemen untuk mewakili klub dalam membangun kerja sama dengan Gulf Oil. Saya begitu antusias menjalani tugas ini. Sangat menyenangkan bisa mendapatkan kesempatan mengunjungi tempat-tempat baru dan bertemu suporter fanatik, termasuk di Indonesia.
Apakah Anda berencana menjajal dunia kepelatihan seperti beberapa rekan seangkatan yang lain?
Wah, saya belum mencapai kapasitas kepelatihan yang selevel dengan mereka. Saya hanya sebatas melatih di akademi United. Lagipula, melatih klub itu memerlukan lisensi khusus dan saya belum memilikinya.
Saya berharap suatu saat nanti bisa mendapatkan lisensi kepelatihan dan kemudian diberi kepercayaan menukangi klub Inggris.
Impian saya memang melatih di Premier League karena di sana saya menghabiskan sebagian besar kehidupan sepak bola. Bila impian itu terwujud, saya tentu akan sangat bahagia.
Sekarang kita beralih ke Euro 2016. Tim manakah yang menurut Anda bakal menjadi kampiun?
Saya pikir sangat sulit memprediksi tim mana yang akan menjadi juara Euro 2016. Saya pernah beberapa kali mencoba memprediksi turnamen-turnamen besar terdahulu dan hasilnya sangat jauh meleset, ha ha ha.
Jerman sudah pasti favorit juara mengingat mereka adalah juara dunia. Mereka boleh saja tersendat di kualifikasi, tapi Jerman selalu bisa tampil jauh lebih bagus di putaran final.
Ada juga Spanyol, sang penyandang status juara bertahan Euro, dan tim yang belakangan menempati peringkat satu FIFA, Belgia.
Pemain-pemain Belgia bertebaran di klub-klub elite EPL seperti Kevin De Bruyne, Vincent Kompany (Manchester City), Thibaut Courtois, Eden Hazard (Chelsea), Christian Benteke (Liverpool), serta dua pemain kami, Marouane Fellaini, Adnan Januzaj. Saya pikir mereka akan menciptakan kejutan besar.
Belum lagi tuan rumah Prancis, yang mendapat dukungan penuh dari publik sendiri. Saya ingat pernah berlaga di sana ketika membela tim nasional Norwegia pada Piala Dunia 1998.
Atmosfer dan fasilitas di Prancis sangat fantastis dan saya yakin Euro 2016 juga akan menjadi turnamen yang fantastis karena mereka sudah begitu siap menggelar kejuaraan empat tahunan ini.
Bagaimana dengan Islandia, sesama tim asal kawasan Skandinavia?
Islandia bagi saya adalah kejutan terbesar di babak kualifikasi. Anda tentu tahu bahwa negara itu hanya berpenduduk 250.000 jiwa. Sungguh menakjubkan melihat mereka bisa lolos ke Euro untuk pertama kali sepanjang sejarah.
Jika ditengok lebih dalam, sebetulnya Islandia sudah waktunya naik kelas. Lihat saja skuat mereka yang bermaterikan pemain-pemain berkualitas.
Sudah banyak dari mereka yang merantau ke liga-liga top Eropa sehingga permainan dan mentalitas Islandia ikut terasah.