Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Titik Balik Nitya/Greysia Berawal dari Korea

By Delia Mustikasari - Kamis, 14 April 2016 | 22:29 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, ketika tampil pada babak kedua Singapura Terbuka, di Singapore Indoor Stadium, Jumat (14/4/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Korea Selatan memberi kesan tersendiri bagi pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii.

Prestasi Nitya/Greysia untuk menembus jajaran elite dunia berawal di Negeri Ginseng, yakni ketika mereka meraih medali emas Asian Games 2014.

Saat itu, mereka memupus asa pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, dalam pertandingan final yang berlangsung selama 48 menit dengan 21-15, 21-9.

Setelah Asian Games, Nitya/Greysia menjadi salah satu pasangan ganda putri yang cukup disegani.Mereka berhasil menembus persaingan dengan sejumlah ganda elite putri dunia dari China, Korea, dan Jepang.

Korea menjadi salah satu negara yang paling sering Nitya/Greysia temui selama mengikuti turnamen setelah China.

Pada Indonesia Terbuka 2015 yang digelar Juni di Istora, Senayan, Jakarta, Nitya/Greysia mampu menembus dua ganda putri China, yakni Luo Ying/Luo Yu, Yu Yang/Tan Yuanting.

Namun, langkah keduanya terhenti pada babak final setelah kalah dari pasangan China lainnya, Tian Qing/Tan Jin Hua, 21-11, 21-10.

Pada Kejuaraan Dunia 2015 yang digelar Juli di tempat yang sama mereka hanya melangkah hingga babak semifinal setelah dikalahkan oleh pasangan China, Tian Qing/Zhao Yunlei 8-21, 6-21.

Nitya/Greysia kembali meraih hasil positif dengan menjuarai Korea Terbuka yang merupakan gelar superseries pertama mereka.

Mereka menang atas pasangan Korea, Chang Ye-na/Lee So-hee, dengan 21-15, 21-18. Hasil ini merupakan gelar pertama Indonesia di Korea Terbuka dalam delapan tahun terakhir.

Nitya/Greysia menutup penampilan mereka pada BWF Superseries Finals 2015 setelah dikalahkan pasangan Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, 17-21, 12-21 pada babak semifinal.

Tahun ini, Nitya/Greysia menjadi salah satu pasangan pemain yang ditargetkan meraih medali Olimpiade.

Beberapa turnamen yang diikuti keduanya demi pengumpulan poin Olimpiade adalah Jerman Terbuka GP dan All England. 

Di Asia, mereka akan turun di tiga superseries, yaitu India, Malaysia, Singapura, dan penutupnya di Kejuaraan Asia.

Pada Jerman Terbuka, langkah keduanya terhenti pada babak semifinal setelah kalah dari Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, 16-21, 24-22, 21-19.

Pada All England, langkah peringkat kedua dunia itu terhenti pada babak pertama setelah kalah dari Naoko Fukuman/Kurumi Yonao (Jepang), 18-21, 21-23.

Pada India Terbuka, mereka tertahan di babak semifinal setelah unggulan ketiga Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi  (Jepang) 6-21, 17-21.

Pada Malaysia Terbuka pekan lalu, Nitya/Greysia kalah dari pasangan Korea, Jung Kyung-eun/Shin Seung-chan, 16-21, 14-21, pada babak semifinal.

Berikut Rapor Nitya/Greysia atas Tiga Ganda Putri Teratas Korea :

Kalah dari Jung Kyun-eun/Shin Seung-chan (peringkat keenam dunia) pada semifinal Malaysia Terbuka 16-21, 14-21.

Menang atas Go Ah-ra/Yoo Hae-won (peringkat ke- 13 dunia) pada babak kedua Taiwan Terbuka 2014, 21-18, 21-16 dan babak kedua Thailand Terbuka 2013, 21-10. 15-21, 21-9.

Menang atas Chang Ye-na/Lee So-hee peringkat ke-17 dunia semifinal Malaysia Terbuka 16-21, 21-18, 18-21,  babak kedua Perancis Terbuka 2015, 9-21, 21-18, 21-19,  babak kedua Korea Terbuka 2015, 21-15, 21-18.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P