Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sanksi untuk Momota Bikin Lin Dan Ngeri

By Rabu, 13 April 2016 | 20:01 WIB
Pebulu tangkis Jepang, Kenichi Tago (kiri) dan Kento Momota, membungkuk sebagai tanda permintaan maaf terkait keterlibatan mereka dalam perjudian ilegal, saat konferensi pers di Tokyo, Jumat (8/4/2016). (JIJI PRESS/AFP PHOTO)

SINGAPURA, JUARA.net – Pebulu tangkis kawakan asal China, Lin Dan, angkat bicara soal sanksi yang diberikan Asosiasi Bulu Tangkis Jepang, kepada pemain tunggal andalannya, Kento Momota.

"Keputusan terserah dari Asosiasi Bulu Tangkis Jepang untuk menangani masalah tersebut. Satu hal yang harus dikagumi adalah bagaimana pihak yang berwenang menangani masalah tersebut,” kata Lin Dan seperti dilansir The Straits Times.

Asosiasi Bulu Tangkis Jepang menjatuhkan larangan bertanding buat Momota setelah pemain berusia 21 tahun itu terbukti melakukan perjudian ilegal.

Secara umum, judi menang dilarang di Jepang. Mereka yang tertangkap basah terlibat perjudian terancam hukuman pidana hingga 5 tahun.

Sanksi tersebut juga memupuskan harapan pebulu tangkis yang berada di peringkat kedua dunia itu untuk berlaga di Olimpiade Rio 2016, 5-21 Agustus.

"Pihak berwenang telah membuktikan. Tidak peduli siapa pun Anda, jika Anda melakukan kesalahan, maka Anda diminta bertanggung jawab atas kesalahan yang Anda buat sama seperti orang lain," ucap Lin Dan.

"Mungkin itu semangat orang Jepang dan itulah yang menakutkan,” ujar pebulu tangkis berjulukan 'Super Dan' itu.

Keputusan hukuman kepada Momota diambil setelah rapat Minggu (10/4/2016).

Momota dikabarkan mulai menggemari dunia judi setelah diperkenalkan oleh pemain Jepang lainnya, Kenichi Tago.

Momota mengaku pernah mengunjungi tempat perjudian sebanyak enam kali dan menghabiskan uang hingga 500 ribu yen (sekitar 59 juta rupiah).

Sementara Tago mengaku telah menghabiskan uang hingga 100 ribu dolar AS (sekitar 1,3 miliar rupiah).

Karier Tago di dunia bulu tangkis memang meredup akhir-akhir ini.

Pada Oktober tahun lalu, pebulu tangkis yang pernah berada di peringkat ketiga dunia itu diusir dari tim nasional Jepang oleh pelatih kepala tim nasional Jepang, Park Joo-boong.

Runner-up All England 2010 itu dinilai melakukan tindakan indisipliner dan telah membawa pengaruh buruk untuk rekan-rekannya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P