Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

4 Bukti Milan Tidak Hancur di Tangan Mihajlovic

By Beri Bagja - Selasa, 12 April 2016 | 12:48 WIB
Pelatih AC Milan, Sinisa Mihajlovic, memeluk pemainnya, Giacomo Bonaventura, dalam laga Serie A kontra Frosinone, 20 Desember 2015. (MAURIZIO LAGANA/GETTY IMAGES)

Posisi Sinisa Mihajlovic (47) di kursi kepelatihan AC Milan seperti tak pernah sepi dari badai isu pemecatan. Usai kekalahan Milan dari Juventus akhir pekan lalu, nama Cristian Brocchi (40) resmi ditunjuk sebagai penerus Mihajlovic.

Kekalahan 1-2 dari Juventus adalah kejadian kelima Milan gagal memetik angka penuh dalam 5 pekan beruntun.

Rangkaian paceklik kemenangan itu terjadi sejak kompetisi memasuki Maret. Secara berturut-turut, Milan gagal menaklukkan Sassuolo (skor 0-2), Chievo (0-0), Lazio (1-1), Atalanta (1-2), dan Juve.

Presiden Silvio Berlusconi pun habis kesabaran. Benarkah Mihajlovic menghancurkan Milan?

Setidaknya, ada 4 bukti yang menunjukkan kinerja sang pelatih tidak seburuk yang dibayangkan. Berikut di antaranya.

1. Peningkatan dibandingkan musim lalu

Sampai pekan ke-32 di Serie A musim ini, Milan menempati peringkat ke-6 dengan koleksi 49 poin.

Rapor itu mungkin jauh dari kata memuaskan. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan kinerja musim lalu, Rossoneri di bawah Mihajlovic justru mengalami peningkatan.

Rapor bareng Filippo Inzaghi di 2014-2015 pada pekan yang sama lebih buruk, yakni berada di posisi ke-10 dengan hanya 43 poin.

2. Fondasi jangka panjang

Sisi positif lain dalam rezim Mihajlovic ialah kemunculan pemain berdarah segar yang bergairah.

Protagonis dalam aspek ini ialah kiper remaja Gianluigi Donnarumma (17), yang mencuat sebagai fenomena baru di Italia.

Kebijakan Miha mengeksploitasi pemain muda lain, seperti Alessio Romagnoli (21), Mbaye Niang (21), hingga Davide Calabria (19), menunjukkan Rossoneri sebenarnya sudah punya fondasi tim untuk jangka panjang.

Tinggal menunggu penempaan dan racikan yang tepat guna menjadikan para pemuda ini konsisten.

3. Masih ada peluang meraih gelar


Pelatih AC Milan, Sinisa Mihajlovic, saat memimpin timnya menghadapi Juventus di San Siro, pada Sabtu (9/4/2016) waktu setempat.(ALBERTO PIZZOLI/AFP)

Posisi ke-6 yang ditempati Milan saat ini mungkin tak bisa mendatangkan senyum bagi Berlusconi cs.

Mereka tertinggal 7 poin dari penghuni terdekat zona antarklub Eropa, Fiorentina, di peringkat ke-5.

Toh, masih ada yang bisa dilakukan Mihajlovic guna menyelamatkan musim Rossoneri dengan raihan gelar. Milan bakal menantang Juventus di final Coppa Italia pada 21 Mei.

Dengan lolos ke laga puncak saja, Miha sudah mencatat rekor sebagai pelatih pertama dalam 13 tahun yang membawa Milan ke final Coppa.

4. Masih bisa sprint kencang akhir musim


Carlos Bacca melakukan selebrasi usai membobol gawang Inter Milan pada pekan ke-22 Serie A 2015-2016(MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES)

Melihat sisa lawan pada 6 pekan terakhir, Milan masih punya peluang melakukan sprint kencang guna mengatrol posisi.

Andai kalkulasi kasar jadi acuan, Rossoneri seharusnya tak kesulitan meladeni Carpi dan Frosinone pada dua laga kandang paling dekat.

Sisa partai terakhir di San Siro ialah menjamu Roma pada pekan pamungkas. Di partai tandang, mereka 'hanya' akan melawan Sampdoria, Verona, dan Bologna.

[video]https://video.kompas.com/e/4839071041001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P