Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
13 2015-2016.
Hal itu diakui oleh Direktur Teknik AJP, Encang Ibrahim, sebelum anak didiknya melakoni pertandingan final, Minggu (10/4/2016).
“Ya, wajar saja kalau mereka tegang. Yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan ketegangan itu,” ucap Encang Ibrahim, Direktur Teknik AJP.
“Ketika kita tegang, ada semacam adrenalin yang justru memacu kita mengeluarkan yang terbaik. Sama saja misalnya ketika orang dikejar anjing, maka larinya bisa lebih cepat dari keadaan normal,” kata mantan pemain Persib Bandung itu.
Menurut Encang, musik menjadi sarana para pemain untuk menenangkan diri.
“Ada yang mendengarkan musik dangdut, pop, dan aliran lainnya, sambil nyanyi-nyanyi. Itu bukti bahwa anak-anak saya bisa mengendalikan ketegangan,” kata mantan pelatih Persikab Kabupaten Bandung itu.
Terbukti, dengan sukses mengendalikan ketegangan, anak-anak AJP tampil percaya diri kala menghadapi ASIOP Apacinti, lawan mereka di final yang sebelumnya belum pernah kalah musim ini.
AJP sukses unggul terlebih dahulu melalui sundulan penyerang AJP, M. Bankit Mustaqim. ASIOP sempat menyamakan kedudukan melalui sepakan Maelino Montella Afra Chanigia.
Skor imbang bertahan hingga waktu normal berakhir. Bertandingan harus berlanjut ke babak tos-tosan.
Akhirnya, AJP menang adu penalti 3-1, sekaligus menjadi juara Liga BOLA U-13 edisi perdana.
Tawa bahagia dari seluruh tim meluap begitu saja.
“Saya bersyukur atas rezeki dari Yang Maha Kuasa ini. Terima kasih kepada anak-anak yang mau berlatih dan berjuang hingga akhirnya bisa menjadi juara,” ucap Alwi Hasan, manajer AJP.
“Tak lupa saya juga berterima kasih kepada Kang Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta) dan juga Bapak Zulvan Lindan yang selalu peduli kepada anak-anak. Semoga perjuangan anak-anak berlanjut ke level yang lebih tinggi,” kata Alwi.
Selepas dari final, Alwi mengungkapkan anak-anaknya diberi waktu libur untuk kembali ke rumah orang tuanya masing-masing.
Tentunya mereka ingin menceritakan pengalaman membahagiakan ini kepada para orang tua.