Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemenangan pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, pada Malaysia Terbuka membuat mereka semakin termotivasi menuju Olimpiade Rio 2016.
Tontowi/Liliyana memastikan gelar superseries pertama pada 2016 setelah mengalahkan pasangan asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 23-21, 13-21, 21-16 pada laga yang digelar di Malawati Stadium.
Dari nomor ganda campuran, dua wakil Indonesia kemungkinan akan tampil pada Olimpiade Rio, 5-21 Agustus. Selain Tontowi/Liliyana, ada pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto.
"Pastinya ini menjadi satu motivasi luar biasa buat saya dan Tontowi. Kami bisa keluar dari tekanan, bisa bangkit dan bisa juara di sini, itu satu nilai positif. Apalagi, kami juga masih mengumpulkan poin Olimpiade," kata Liliyana.
Liliyana menargetkan agar dia bersama Tontowi bisa mendapatkan posisi sebagai unggulan.
"Kami akan berusaha agar kami bisa seeding di sana. Semoga kami bisa menjaga performa terus hingga Olimpiade nanti," ucap Liliyana.
Tontowi mengaku senang dengan gelar yang didapat di Malaysia Terbuka karena mereka sudah lama tak meraih gelar pada turnamen level superseries.
"Ini sudah cukup lama dan cukup sulit bagi kami untuk keluar dari tekanan itu. Akhirnya kami bisa juara lagi," kata Tontowi menambahkan.
Sejak merengkuh gelar pada Perancis Terbuka 2014, Tontowi/Liliyana belum pernah lagi mengamankan gelar di turnamen level superseries. Hasil pertandingan keduanya pun belum bisa mencapai titik maksimal.
Pencapaian di All England 2016, juga tidak begitu memuaskan. Tontowi/Liliyana terhenti di perempat final setelah kalah dari pasangan Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Pada India Terbuka, mereka batal berangkat karena kondisi Tontowi yang belum pulih benar pasca sakit demam berdarah (DBD).
Pelatih ganda campuran nasional Richard Mainaky mengatakan bahwa sejak awal bahwa dia tidak memberi target khusus kepada Tontowi/Liliyana pada Malaysia Terbuka.
Richard hanya berharap, Tontowi/Liliyana bisa kembali tampil maksimal dan menemukan hawa positif pertandingan.
"Memang untuk turnamen sebelum Olimpiade mereka saya tidak bebani target, tetapi kami lihat dulu peluang di sini. Tontowi/Liliyana lebih diuntungkan dengan angin dan bola kencang," ucap Richard.
Richard semula mengira bahwa kondisi kesehatan Tontowi masih ada di kisaran 70-80 persen atau belum maksimal.
"Ternyata mereka di sini bisa bagus dan tampil menjanjikan sejak awal" ujar Richard.
Richard pun menilai Tontowi lebih bersemangat dan Liliyana sudah sangat ingin kembali merih gelar juara.
"Mereka ingin menunjukkan kalau mereka masih bisa juara dan terus termotivasi. Apalagi, sejak kemenangan Praveen/Debby kemarin membuat mereka memiliki tenaga baru," tutur Richard.
"Mereka semakin bersemangat karena ada tenaga tambahan sebagai andalan di ganda campuran. Selama ini mereka bekerja sendiri sebagai andalan, sekarang kerja mereka lebih ringan," ucap Richard.
Tontowi/Liliyana selanjutnya akan mengikuti Singapura Terbuka yang digelar di Singapore Indoor Stadium pada 12-17 April.