Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rajawali Muda Football Academy (RMFA) berdiri atas dasar kepedulian dan keinginan membina bakat-bakat pesepak bola muda di Tangerang dan sekitarnya. Tak main-main, dua pemain tim nasional Indonesia era 1970-an berada dalam struktur tim yang bermarkas di Rajawali Kompleks Batalyon Arhanudri, Tangerang, itu.
Penulis: Ferry Tri Adi
Mundari Karya, yang sempat melawan Diego Maradona di Piala Dunia Junior 1979, menjadi Direktur Teknik RMFA. Sementara Sutan Harharah, mantan bek sayap timnas 1970- an, bertindak sebagai penasihat teknis.
Di jajaran pelatih, RMFA diperkuat Simon Atangana, pesepak bola yang lama berkiprah di liga tertinggi Tanah Air era 1990-an.
Pelatih asal Kamerun itu pernah memperkuat beberapa klub Indonesia dan merasakan gelar juara Liga Indonesia V pada musim 1998-99 bersama PSIS Semarang.
Alasan pelatih kelahiran 26 Mei 1973 itu kembali ke lapangan hijau ialah demi pembinaan sepak bola Indonesia. Bagi mantan jebolan CNPS, salah satu klub di Kamerun, rahasia sepak bola adalah pembinaan.
“Kalau gagal dalam pembinaan, mana mungkin sepak bola itu berhasil. Lihat turnamen besar Piala Dunia, misalnya, entah itu U-17 atau U-20. Pemain-pemain yang tampil di turnamen itu kemudian hari muncul menjadi pemain besar dan menggantikan para seniornya. Hal itu yang memotivasi saya mengurus pembinaan,” tutur Simon kepada BOLA.
Langkah RMFA di Liga BOLA U-15 2015-2016 terhenti di babak delapan besar. Untuk usia di bawah 13 tahun, RMFA hanya menempati posisi ke-12 klasemen.