Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rantai gol Harry Kane terancam putus saat Tottenham Hotspur melawan Manchester United pada partai Premier League di Stadion White Hart Lane, Minggu (10/4/2016).
Kane mampu menyumbangkan enam gol dalam empat partai liga bersama The Spurs. Tambahan tersebut mengantarkan dia memuncaki tabel top scorer dengan koleksi 22 gol.
Bukan perkara mudah bagi Kane untuk meneruskan catatan positifnya. Sebab, Manchester United bak menjadi tabu untuk striker tim nasional Inggris itu.
Dalam empat pertemuan melawan The Red Devils, Kane tidak pernah mencetak gol. Bahkan, dua di antaranya berujung kekalahan untuk The Spurs.
Tidaklah mengherankan apabila Manajer Manchester United, Louis van Gaal, "mengecilkan" peran Kane menjelang laga.
"Kami tidak pernah bertahan melawan satu pemain. Lagi pula, saya tidak mengingat kapan dia mencetak gol ke gawang kami," ucap Van Gaal.
Tabu bukan cuma menjadi milik Kane dan Mauricio Pochettino, tetapi juga Tottenham. Tim asal ibu kota Inggris ini tidak pernah menang dalam 14 partai kandang terakhir melawan Manchester United.
0 - @ManUtd haven’t lost any of the last 14 PL games against Spurs at White Hart Lane, but have drawn six of the last eight (W8 D6). Welcome
— OptaJoe (@OptaJoe) April 8, 2016
Adapun Pochettino gagal meraih kemenangan dalam enam pertemuan kontra Setan Merah. Bahkan, tiga di antaranya dimenangi Manchester United.
Tidak dimungkiri oleh Pochettino, kemenangan atas armada Louis van Gaal sangat sulit diraih timnya.
"Manchester United adalah klub besar. Pertandingan akan berlangsung ketat. Namun, ini merupakan momen bagus untuk mengubah sejarah," ucap dia.
Tottenham memang wajib memutus tren negatif. Tiga poin menjadi target mutlak apabila mereka ingin memangkas jarak tujuh angka dengan Leicester City selaku pemuncak klasemen.
[video]https://video.kompas.com/e/4823756085001_ackom_pballball[/video]