Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker Everton, Romelu Lukaku, adalah salah satu pencetak gol terbanyak di Premier League 2015/16 (18 gol). Namun, pemain asal Belgia itu mendadak tumpul sehingga kalah 0-1 dari Manchester United pada Minggu (3/4/2016). Gara-garanya satu pemain: Daley Blind.
Penulis : Theresia Simanjuntak
Sepanjang duel pekan ke- 32 di Old Trafford itu, penonton disuguhkan pertarungan antara Lukaku dengan Blind.
Lukaku tampak mengincar Blind, yang dalam hal postur tidak ideal untuk ukuran bek tengah. Lukaku berpostur 1,9 meter, 10 cm lebih tinggi dari Blind.
Striker berusia 22 tahun itu tampak berupaya sebisa mungkin menghindari Chris Smalling (1,94 meter), sosok yang bikin Lukaku susah menebar ancaman pada gim kekalahan 0-3 Everton di Goodison Park pada 6 Oktober 2015.
Lukaku sepertinya mengira Blind tak akan bisa berduel fisik dengannya, terutama di udara. Kekuatan fisik yang coba Lukaku keluarkan nyatanya mentah oleh kecerdasan permainan Blind.
Tidak seperti namanya, yang dalam bahasa Inggris berarti "buta", Blind justru pintar membaca permainan. Ia secara cerdas dapat melihat alur serangan Everton sehingga dapat dimentahkan.
Permainan Everton terbilang sederhana. Setiap kali The Toffees mendapatkan bola dan membangun serangan, bola langsung dioper kepada Lukaku. Blind membaca hal itu.
Blind sebisa mungkin tidak membiarkan Lukaku berduel fisik atau udara dengannya. Tak ayal, Lukaku melempem. Ia cuma melepas satu tembakan tidak akurat sepanjang laga.
Minim Apresiasi
Penampilan heroik Blind membuahkan banyak sanjungan dari fans di media sosial dan sejumlah pengamat. Namun, tidak demikian dengan United.
Setiap kali menang, akun Twitter United mengadakan pemilihan man of the match, menyodorkan tiga kandidat untuk dipilih fans. Untuk gim kontra Everton, Blind tidak masuk calon pemain terbaik.
Akun Twitter United kebanjiran kritik pedas gara-gara tidak menyertakan namanya. Beberapa pengamat melabeli Blind sebagai unsung hero United karena tidak mendapatkan apresiasi yang layak. Selama ini ia bahkan dianggap titik lemah United jika dimainkan sebagai bek tengah.
Terlepas dari fakta ketidakmampuannya dalam mengeksekusi sepak pojok, Blind salah satu pilar penting Iblis Merah. Ia menjadi starter 29 kali di Premier League musim ini, terbanyak di antara semua pemain United.
Blind tak mengeluh dan berusaha menampilkan permainannya walau tak turun di posisi asli.
Sejatinya, Blind seorang gelandang bertahan atau bek kiri. Tapi, Manajer United, Louis van Gaal, menempatkannya sebagai bek tengah nyaris sepanjang musim ini karena krisis di posisi tersebut.
Melawan Everton, Blind, satu satunya pemain United yang tak cedera musim ini, diganti pada menit ke-82. Dugaan bahwa Blind cedera dibantah Van Gaal.
"Saya akan memberi Daley libur dua hari agar fit lagi sebab ia telah bermain nyaris dalam tiap laga musim ini," kata Van Gaal.
LVG perlu memastikan Blind bugar agar kecerdasannya bisa dimanfaatkan lagi pada Minggu (10/4). Ada tugas berat lain yang menanti pemain berusia 26 tahun itu, yakni menangkal ancaman bomber haus gol Tottenham, Harry Kane (1,88 m).