Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alessandro Florenzi, Penahbisan Kapten Roma Berikutnya

By Jumat, 8 April 2016 | 18:28 WIB
Selebrasi gelandang AS Roma, Alessandro Florenzi setelah mencetak gol saat laga Serie A antara Udinese Calcio melawan AS Roma di Stadio Friuli tanggal 13 Maret 2016 di Udine, Italia. (DINO PANATO/GETTY IMAGES)

Buat Alessandro Florenzi, memakai ban kapten AS Roma sudah bukan hal baru. Namun, momen derby della capitale pada Minggu kemarin berarti paling spesial buat dirinya.

Penulis : Dwi Widijatmiko

Florenzi mengapteni Roma dalam salah satu kemenangan derbi paling telak di era modern. I Lupi menghajar Lazio 4-1.

Terakhir kali Roma bisa mencetak empat gol dalam sebuah derbi adalah pada 10 Maret 2002. Ketika itu I Giallorossi, yang juga menjadi tim tamu, menang 5-1.

"Saya mendapatkan banyak motivasi dan keberanian untuk tidak menyerah," kata Florenzi kepada Sky Sport Italia.

 "Ban kapten mempunyai aura spesial dan membawa tim meraih kemenangan yang kami inginkan untuk tifosi, yang berada di dalam maupun luar Olimpico."

Ultras dari kedua kubu memang masih memboikot pertandingan sebagai bentuk protes dibuatnya pemisah antara tribun untuk suporter Roma dan Lazio.

Ini bukan kali pertama Florenzi mengenakan ban kapten. Tapi, pesta Minggu kemarin menjadi yang paling istimewa. Bahkan bisa dibilang itulah momen tulen penahbisan Florenzi sebagai kapten Roma berikutnya.

Alasan pertama: Florenzi akhirnya bisa membuktikan kapasitas dirinya memimpin tim meraih kemenangan meyakinkan melawan Lazio. Partai derbi selalu dianggap sebagai yang paling penting di mata Romanisti.

Minggu kemarin, Florenzi adalah satu-satunya pemain Italia sekaligus jebolan akademi Roma yang merumput di atas lapangan.

Alasan kedua: Florenzi ikut mencetak gol. Itulah gol pertamanya dalam derbi.

"Emosional bisa mencetak gol derbi pertama. Tentu saja saya lebih suka mencetak gol di bawah Curva Sud dengan disaksikan tifosi. Tidak benar kami harus bermain seperti ini," kata pemuda kelahiran 11 Maret 1991 itu.

Kapten Reguler

Alasan berikutnya: Florenzi bermain dengan disaksikan Francesco Totti dan Daniele De Rossi, yang duduk di bangku cadangan. Dua kapten senior Roma itu tidak perlu dimainkan, seolah mereka menyetujui Florenzi layak memimpin tim selama 90 menit.

Totti sudah berusia 39 tahun. Beredar isu kontraknya sebagai pemain tidak akan diperpanjang lagi oleh Roma pada akhir musim.

De Rossi juga sudah 32 tahun. Seperti Totti, yang hanya enam kali bermain di Serie A musim ini, ia belakangan mulai jarang dimainkan. De Rossi cuma tampil 19 kali di kompetisi liga.

Dengan De Rossi mulai sering dibangkucadangkan, alasan keempat buat Florenzi pun muncul. Ini penampilan keempatnya secara berturut-turut menjadi kapten Roma sejak menit pertama.

Sebelumnya, Florenzi tidak pernah serutin ini memakai ban kapten Tim Serigala. Paling banyak dua partai beruntun. Dia lebih sering bergantian dengan Totti, De Rossi, Radja Nainggolan, atau bahkan Seydou Keita.

Kendati tampak sudah diproyeksikan menjadi kapten baru Roma secara reguler, Florenzi masih berharap Totti dan De Rossi beredar di klub. "Mereka dua raksasa yang telah memberikan kehidupannya untuk kaus dan ban kapten ini. Saya harap mereka terus bersama kami selama memiliki kekuatan."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P