Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo mempunyai banyak alasan untuk tetap optimistis menjelang GP Americas pada Minggu (10/4/2016).
Penulis: Christian Gunawan
Yamaha masih bisa tersenyum di Argentina. Mengabaikan faktor keberuntungan bisa sangat keliru bagi pabrikan Jepang ini.
Keberpihakan nasib baik, seperti yang terjadi di Argentina, bisa dianggap sebagai salah satu syarat kesuksesan seorang pebalap dan tim, bahkan sebesar Yamaha.
Perpaduan kemampuan balap dan motor bagus serta nasib baik yang tersenyum kepada dua pebalap Yamaha itu bakal membuat Rossi dan Lorenzo tampil sempurna di atas trek dalam GP Americas.
Rossi dan Yamaha telah menunjukkannya di Argentina dan boleh jadi akan terus terlihat sepanjang musim ini.
Namun, ban belakang masih menjadi isu terbesar Rossi. Ban yang kini dipasok Michelin ini sudah diperkirakan sejak akhir musim lalu akan menjadi faktor penting untuk kompetisi 2016.
Walau mengandung penyesalan kecil sekaligus kegembiraan akibat nasib baik pada putaran terakhir, Rossi menyiratkan bahwa masalah Yamaha tak terletak pada paket motor YZR-M1 yang sudah mumpuni sejak fase tes pramusim.
“Dua puluh poin ini sangat penting dalam kejuaraan. Saya merasa sangat puas terhadap tim saya dan Yamaha karena ini merupakan podium pertama saya,” ujar Rossi, yang masih menjadi pelahap lap tercepat, 1 menit 39,019 detik, saat balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo tahun lalu.
Mesti cukup sabar
Finis sebagai runner-up di Sirkuit Termas de Rio Hondo yang diraih Rossi tetap layak dianggap sebagai konsistensi Yamaha sejak awal musim. Sikap positif ini juga patut dirasakan Jorge Lorenzo.
Di Argentina, Lorenzo sebenarnya sudah berada di jalur yang tepat dalam usaha mematahkan rasa penasaran (ia “hanya” finis kelima tahun lalu dan ketiga pada 2014).
Sebagai awal, Lorenzo berada di deretan terdepan saat start setelah Marquez dan Rossi.
Sayang, Lorenzo, pebalap Spanyol ini, tergelincir setelah menunjukkan lesatan meyakinkan usai start dan sempat sesaat memimpin lomba.
“Saya tak cukup sabar untuk tetap berada di atas motor. Saya akan melupakan Argentina dan mencoba bersikap positif,” ujarnya.
Ya, para penggemar masih akan mengingat dan para pesaing masih akan memperhitungkan podium juara yang diraih Lorenzo di balapan pembukaan, GP Qatar.
Tak perlu heran kalau Yamaha akan kembali berkuasa sejak di Americas akhir minggu ini.