Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Seru Anak Gawang Arema yang Bernama Alfarizie

By Ovan Setiawan - Kamis, 7 April 2016 | 15:15 WIB
Bek kiri Arema, Johan Ahmad Alfarizie punya cerita seru ketika jadi anak gawang laga kandang skuat Singo Edan. Semua itu diakuinya jadi bagian terbaik dalam karier sepak bola sang pemain. (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET)

MALANG, JUARA.net – Siapa Johan Ahmad Alfarizie? Dia adalah bek kiri Arema Cronus yang baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik Torabika Bhayangkara Cup 2016. John, sapaan Alfarizie, ternyata saat bocah adalah anak gawang Arema yang punya cerita seru.

Tidak banyak yang tahu bagaimana perjuangan Alfarizie dalam meretas karier sepak bola bersama tim berjulukan Singo Edan. Pesepak bola berusia 25 tahun itu memulai kariernya bersama Akademi Arema.

Selain mendapatkan kesempatan berlatih, siswa Akademi Arema juga bertugas menjadi anak gawang saat pertandingan kandang Singo Edan. Memang terkesan biasa jadi anak gawang, namun hal tersebut dianggap penting bagi Alfarizie.

Sebab, suami dari Dewi Tumita Maqhfuria ini pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengamati gaya bermain pemain-pemain Arema di pertandingan. ”Kesempatan menjadi anak gawang dulu, saya gunakan untuk mengamati pemain-pemain Arema. Bagaimana mereka membawa bola atau menempatkan posisi,” ujar Alfarizie.


Alfarizie salah satu lulusan Akademi Arema yang berkembang pesat sejak masuk skuat senior Singo Edan. (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.NET)

Selain mengamati gaya bermain Arema, posisinya sebagai anak gawang saat itu juga membawa pengaruh tersendiri baginya. Suasana stadion yang penuh dengan dukungan Aremania, membuatnya terpacu.

”Itu juga menjadi motivasi saya saat itu, untuk berjuang menjadi pemain Arema,” tutur pemain yang memakai identitas angka di punggungnya dengan nomor 87 untuk kostum Arema ini.

Baca juga:

Dengan bermodal gemblengan di Akademi Arema, Alfarizie mendapatkan kesempatan untuk bergabung bersama tim senior Singo Edan pada 2009. Dia sempat merasakan canggung saat harus  tampil bersama pemain senior Arema. ”Mungkin semuanya adalah proses,” ucap pemain yang sempat dipinjamkan ke Persija pada 2013 ini.

Gelar pemain terbaik Piala Bhayangkara juga tidak didapatkan dengan mudah oleh pemain memiliki dua caps dengan timnas Indonesia ini. Sebab, dia harus menyingkirkan sembilan kandidat lainnya, termasuk dua rekannya di Arema, Cristian Gonzales dan Hendro Siswanto.