Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nama Presiden FIFA Muncul di 'Panama Papers'

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 6 April 2016 | 07:44 WIB
Gianni Infantino, kandidat presiden FIFA sedang melongok saat jumpa pers di Wembley Stadium, 1 Februari 2016 di London. (Clive Rose/Getty Images)

Presiden FIFA, Gianni Infantino ikut disebut-sebut dalam salah satu dokumen yang tergabung dalam Panama Papers, kumpulan data keuangan dan pajak yang dibeberkan ke publik oleh harian Jerman Sueddeutsche Zeitung. Nama Infantino masuk ke dalam laporan dugaan suap pada 2006.

Seperti diketahui, Infantino adalah mantan Sekretaris Jenderal UEFA.

Dia terpilih sebagai Presiden FIFA pada Februari 2016, menggantikan Sepp Blatter yang dinon-aktifkan karena skandal korupsi.

Laporan tersebut menunjukkan pasangan ayah dan anak, Hugo dan Mariano Jinkis memberi suap kepada sejumlah pejabat UEFA agar mau menjual hak siar kompetisi antarklub Eropa seperti Liga Champions, Liga Europa, dan Supercup kepada jaringan televisi Amerika Selatan milik mereka.

Dokumen Panama Papers menyebutkan, hak siar kompetisi antarklub Eropa di Amerika Selatan diberikan kepada perusahaan Cross Trading asal Argentina.

Cross Trading membayar 111.000 dolar AS (sekitar Rp 1,4 miliar).

Perusahaan tersebut melakukan perjanjian dengan partner siaran UEFA yang disebut Team. Dalam perjanjian kerja sama tersebut, nama Infantino muncul sebagai Direktur Legal UEFA.

Setelah membeli hak siar dari UEFA, Cross Trading lalu menjual kembali hak siar tersebut ke stasiun televisi Teleamazonas dengan harga tiga kali lipat yang mereka bayarkan.

Belakangan diketahui, perusahaan Cross Trading adalah anak perusahaan dari Full Play, perusahaan milik Hugo Jinkis.

Sampai saat ini belum ada indikasi bahwa Infantino melakukan sesuatu yang ilegal.

Namun, kepastian bersih tidaknya Infantino masih menunggu penjelasan mengapa Cross Trading menaikkan harga hak siar begitu tinggi saat menjualnya ke Teleamazonas.

Pihak UEFA membantah keterlibatan mereka dengan kasus tersebut.

Dalam pernyataan resminya, UEFA mengatakan tidak tahu bahwa ada perjanjian antara Cross Trading dan Teleamazonas.

"Cross Trading muncul sebagai partner kerja sama karena Team mendapat informasi bahwa perusahaan tersebut menjadi pembeli eksklusif untuk hak siar kompetisi di Eropa," demikian bunyi pernyataan resmi UEFA.

UEFA juga membantah dugaan keterlibatan Infantino dalam masalah tersebut.

"Gianni Infantino menandatangani kontrak tersebut karena dia adalah salah satu direktur UEFA yang diberi kuasa menandatangani kontrak. Itu sudah menjadi standar prosedur kami," kata perwakilan UEFA dalam pernyataan tersebut.

Secara kebetulan, salah satu perusahaan yang berhubungan erat dengan Hugo dan Mariano Jinkis diwakili oleh biro hukum Juan Pedro Damiani.

Damiani adalah anggota Komite Etik FIFA yang namanya juga muncul dalam Panama Papers. Kemunculan nama Damiani hanya satu hari sebelum nama Infantino mencuat dalam kasus tersebut.

Panama Papers merupakan hasil investigasi selama satu tahun oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), harian Jerman Sueddeutsche Zeitung, dan sejumlah media lainnya.

Dari dokumen tersebut diketahui bahwa sejumlah pihak, seperti politikus, selebriti, konglomerat, dan atlet mendirikan perusahaan fiktif untuk menghindari pajak.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P