Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Disebut-sebut di 'Panama Papers', Nico Rosberg Menolak Berkomentar

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 5 April 2016 | 23:17 WIB
Pebalap Mercedes asal Jerman, Nico Rosberg, sedang berada di garasi sebelum menjalani sesi latihan bebas di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, Australia, Jumat (18/3/2016). (LARS BARON/GETTY IMAGES)

Lionel Messi bukan satu-satunya atlet yang namanya masuk ke Panama Papers, dokumen berisi catatan keuangan dan pajak sejumlah figur ternama dunia. Nama pebalap Formula 1 dari tim Mercedes, Nico Rosberg juga tercantum dalam Panama Papers

Stasiun televisi Jerman, NDR melansir nama Rosberg muncul terkait kontraknya dengan tim Mercedes.

Laporan dari Panama Papers menyebutkan kontrak Rosberg tersebut ditandatangani Mercedes dan perusahaan bernama Ambitious Group Limited yang berpusat di British Virgin Island.

Ambitious Group merupakan bagian dari dua perusahaan yang menjadi klien Mossack Fonseca, biro hukum asal Panama yang menjadi muara bocornya 11 juta dokumen Panama Papers.

Namun, menurut stasiun televisi lain di Jerman, ARD, munculnya nama Rosberg tidak berarti Mercedes atau Rosberg terlibat dalam kegiatan ilegal.

Dugaan seperti itu tetap harus dibuktikan lewat penyidikan hukum.

Pihak tim Mercedes menolak mengomentari temuan itu. Adapun Rosberg, diwakili kuasa hukumnya, mengatakan masalah kontrak tersebut adalah masalah pribadi.

Selain Rosberg, figur lain dari ranah F1 yang muncul namanya dalam Panama Papers adalah Jarno Trulli dan Luca di Montezemolo.

Trulli merupakan mantan pebalap F1 yang berlaga dari 1997 hingga 2012, sementara Di Montezemolo adalah mantan presiden tim Ferrari.

Trulli membantah bahwa ia terlibat kegiatan ilegal.

"Saya punya beberapa perusahaan, dan semua kegiatannya dilaksanakan secara transparan," kata Trulli kepada La Gazzetta dello Sport.

Sementara itu, Di Montezemolo menanggapi dingin perihal kabar tersebut. "Saya tidak pernah mendengar nama biro hukum tersebut," ujarnya.

Panama Papers merupakan hasil investigasi selama satu tahun oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), harian Jerman Sueddeutsche Zeitung, dan sejumlah media lainnya.

Dari dokumen tersebut diketahui bahwa sejumlah pihak, seperti politikus, selebriti, konglomerat, dan atlet mendirikan perusahaan fiktif untuk menghindari pajak.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P