Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte (46) menghadapi gugatan kasus pengaturan skor saat melatih klub Siena pada musim 2010-2011. Sosok yang akan melatih Chelsea musim depan tersebut terancam hukuman penjara enam bulan dan denda 8.000 euro (sekitar Rp 120 juta).
Jaksa penuntut pengadilan kota Cremona, Italia, Roberto di Martino menuduh Conte mengetahui keterlibatan beberapa pemain Siena dalam pengaturan skor pada laga melawan Albinoleffe di Serie B.
Saat itu, Siena sudah memastikan diri promosi ke Serie A, sementara Albinoleffe tengah berjuang bertahan di Serie B.
Dalam laga tersebut, Albinoleffe menang 1-0 atas Siena, dan memastikan diri tidak terdegradasi ke Serie C. Di sisi lain, kekalahan tersebut tidak berpengaruh kepada Siena.
Kasus tersebut melibatkan tidak kurang dari 104 tertuduh, termasuk Conte. Namun, Conte sendiri tidak hadir dalam sidang gugatan Di Martino.
Namun, lewat kuasa hukumnya, Conte membantah segala tuduhan.
Ini bukan pertama kali Conte tersangkut kasus dugaan pengaturan skor saat masih melatih Siena.
Pada musim 2012-2013, Conte menjalani skors selama empat bulan. Saat itu, dia dihukum karena tidak melaporkan kasus serupa.
Hasil sidang gugatan Di Martino terhadap Conte baru akan diputuskan pada pertengahan Mei. Jika terbukti bersalah, Conte bisa mengajukan banding.
Dia baru akan diputuskan bebas jika bandingnya diterima, atau dia menyatakan menerima semua hasil persidangan.
Seperti dilansir The Telegraph, Conte pun sudah menginformasikan masalah tersebut ke manajemen Chelsea saat tengah bernegosiasi masalah kontrak.
Diberitakan sebelumnya, Conte akan melatih Chelsea mulai musim depan, segera setelah dia melaksanakan tugasnya bersama tim nasional Italia pada Euro 2016 musim panas nanti.