Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Minang, Jafri Sastra, menginjakkan kakinya di Tanah Papua untuk memulai debut sebagai pelatih Persipura pada Senin (4/4/2016) subuh. Ia datang bersama asistennya, Irwansyah, pelatih fisik yang sama-sama mundur dari Mitra Kukar.
Jafri terbang dari Padang pada Minggu (3/4/2016) sore dam melanjutkan perjalanan ke Jayapura malamnya.
“Ya, saya sudah sampai di Papua sejak subuh kemarin. Mulai Selasa (5/4/2016) saya akan memulai tugas sebagai pelatih. Senin sore kemarin ada pertemuan dengan manajemen,” jelas mantan wing back PSP Padang itu.
Keberanian Jafri mengambil kontrak bersama Tim Mutiara Hitam dinilai sebagian pengamat di Padang sebagai sebuah tantangan berat.
Meski Manajemen tim paling timur Indonesia itu tak mematok target juara, Persipura adalah tim juara yang dihuni talenta sepakbola tak pernah habis.
Bahkan, Jafri sendiri menyebut Persipura sebagai Brasil-nya Indonesia. Meski tak ada target juara, menurutnya Persipura harus selalu jadi yang terbaik.
Hal ini tetap sama mesi klub tak lagi dihuni oleh ikon Papua, Boaz Salossa dan Patrick Wanggai.
“Terus terang saya tak takut tanpa Boaz dan Wanggai. Di Tanah Papua banyak Boaz dan Wanggai lain yang siap muncul. Tinggal bagaimana sekarang membangun karakter yang sudah melekat erat dari diri masing-masing pemain,” terangnya.