Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Asisten Pelatih Bali United: Tim Kami Tidak Sekadar Numpang Lewat

By Yan Daulaka - Senin, 4 April 2016 | 21:07 WIB
Penyerang Yabes Roni dan Silvio Escobar (86) merayakan gol tunggal Bali United ke gawang PS Polri di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (27/3/2016). (YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.NET)

Langkah Bali United di berbagai turnamen selama ini terbilang masih jalan di tempat. Pasukan Indra Sjafri belum memperlihatkan hasil terbaik selama kurun waktu 1 tahun 3 bulan dari progres jangka panjang tahap pertama selama 5 tahun bermarkas di Pulau Dewata, Bali.

Fadhil Sausu dkk telah memperlihatkan beberapa kemajuan dalam hal skema dan perubahan komposisi sebelum mereka tumbang dari Sriwijaya FC, dalam perebutan tempat ketiga, Minggu (3/4/2016) di Gelora Bung Karno, Jakarta

Berikut wawancara singkat JUARA bersama dua asisten pelatih Bali United, Eko Purjianto dan pelatih kiper, Djarot Supriadi, Senin (4/4/2016) pagi usai sarapan pagi di Hotel Ibis, Slipi, Jakarta.

JUARA: Coach Eko, melihat permainan Bali United saat melawan Sriwijaya FC, sepertinya ada yang berubah terutama penempatan posisi pemain.

EKO: Ya betul sekali. Ada beberapa pemain dicoba di posisi berbeda.

Hal ini memang perlu untuk mengetahui sejauh mana pemain bersangkutan bisa atau tidak ditempatkan pada posisi yang bukan aslinya, supaya nanti pada saat kompetisi bisa jadi alternatif bila dibutuhkan.

JUARA: Apakah hal itu bukan menjadi bumerang dalam sebuah turnamen resmi selama ini? Banyak yang mengharapkan Bali United menang dan berprestasi.

EKO: Wajar bagi orang awam berharap seperti itu. Tapi lihat dulu progres tim kami.

Tim ini dibentuk bukan untuk sekadar numpang lewat, tim ini disiapkan dengan sebuah fondasi yang kuat untuk jangka panjang sesuai permintaan pemiliknya.

JUARA: Kenapa dari sekian turnamen, bahkan turnamen yang digelar sendiri di Bali, tim ini belum bisa memuaskan sebagian kalangan? Apakah hal ini tidak mempengaruhi animo pencinta Bali United?

EKO: Ibarat menuju suatu tempat, kita tidak harus melewati satu jalan yang cepat untuk mencapainya. Kita butuh jalan lain sebagai alternatif jika-jika jalan utama itu macet dan rusak.

Nah, tujuan Bali United kan di kompetisi sebenarnya dengan mencoba beberapa alternatif, baik itu dalam hal skema, komposisi, dan mencoba beberapa pemain di posisi berbeda.

Turnamen ini penting sebagai ajang tersebut. Saat kompetisi nanti, kami tidak perlu coba-coba lagi, dan tim siap bertarung dengan berbagai variasi permainan untuk menghadapi tipe lawan berbeda sekalipun.

 


Gelandang Bali United, I Gede Sukadana, senang Kiko Insa gabung timnya. (YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.NET)

JUARA: Artinya, Anda optimistis Bali United akan memberikan warna baru dan akan bisa menjawab keraguan sebagian pencintanya saat kompetisi nanti?

EKO: Tentu harus optimis dengan apa yang kami kerjakan.

Yang jelas, jika kami hanya ingin instan mau menang dan juara dalam sebuah turnamen, kami tinggal bilang pemilik tim ini untuk mendatangkan pemain-pemain berkelas di berbagai posisi dan kami juara, selesai sudah.

 

JUARA: Coach Djarot, apakah anda sepakat dengan coach Eko jika turnamen-turnamen selama ini yang diikuti Bali United sebagai jalan alternatif untuk mencari formulasi terbaik sebelum tampil di kompetisi?

DJAROT: Seperti misi dan progress tim ini bermarkas di Bali, bahwa tim ini dipersiapkan dengan membangun fondasi terlebih dahulu.

Kalau kami hanya ingin mau juara maka kami hanya bilang ke owner untuk mendatangkan pemain-pemain yang bisa menunjang juara.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P